TERPESONA SULTAN ABDUL SAMAD BUILDING
22:39:00
Objek apa yang wajib dikunjungi di
Kuala Lumpur? Setiap saya melempar pertanyaan ini ke teman-teman yang tinggal
di sana, salah satu jawaban yang selalu ada adalah Dataran Merdeka. Mereka
bilang, sebenarnya Dataran Merdeka biasa saja, tetapi beberapa bangunan penting
di sekitarnyalah yang istimewa. Demi membuktikan rekomendasi kawan-kawan saya,
suatu sore selepas diklat di University of Malaya saya meluangkan waktu seorang
diri mendatangi kawasan serupa alun-alun yang berjarak tempuh sekitar 15 menit
dari hotel saya di Berjaya Times Square.
Begitu kaki turun dari taksi daring di
tepi Dataran Merdeka, pandangan saya seolah tak lepas dari bangunan di seberang
timur. Sebuah bangunan panjang berdinding bata mendominasi pemandangan. Ada dua
bangunan dengan karakter arsitektur yang sama. Di sisi utara terdapat Museum
Tekstil. Sedangkan di sisi selatan terdapat Sultan Abdul Samad Building. Tak
menunggu lama, saya mengeluarkan kamera dan membidik eskotisme
bangunan-bangunan tua ini. Setelah puas dengan beberapa gambar, saya
menyeberangi zebra cross untuk melihatnya dari dekat.
Salah satu bangunan bersejarah di Kuala Lumpur |
Wajib mampir kalau ke kota ini |
Keren buat foro-foto |
Serupa di Timur Tengah ya |
Sultan Abdul Samad Building merupakan salah
satu ikon Kuala Lumpur. Nama bangunan ini diambil dari nama sultan Selangor
saat gedung ini dibangun pada 1984. Bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek
Inggris bernama A.C. Norman yang saat itu bekerja di Jabatan kerja Raya di
Kuala Lumpur. Bangunan ini mempunyai dua lantai setinggi 57 kaki. Di
tengah-tengahnya terdapat satu bagian segi empat yang dipagari oleh batas-batas
taman bunga yang cantik. Terdapat juga tiga kubah, satu menara jam, dan satu
teras tertutup yang menjadi elemen penting bangunan.
Gedung ini dibangun pada akhir abad
ke-19. Saat itu, fungsinya adalah sebagai kantor pemerintahan kolonial Britania
Raya. Ceritanya, pemerintahan Britania di Selangor membutuhkan pusat
pemerintahan baru. Sebelumnya, ibu kota Selangor terletak di Klang dan cukup
jauh dari Kuala Lumpur yang sudah maju. Sultan Abdul Samad yang kala itu
memimpin Selangor (1857-1898) setuju untuk memindahkan ibu kota Selangor ke
Kuala Lumpur.
Dibangun pada akhir abad ke-19 |
Suasana sore di depan Sultan Abdul Samad Building |
Kesan klasiknya dapet banget kan? |
Seolah tak mau cepat-cepat meninggalkan lokasi ini |
Pembangunan Sultan Abdul Samad Building
mulai dilakukan pada 1893. Di depan bangunan ini pernah terjadi beberapa
peristiwa bersejarah. Di antaranya penurunan bendera Union Jack pada 31 Agustus
1957 dan pengibaran bendera Jalur Gemilang. Hari itu pun kemudian diresmikan
sebagai hari kemerdekaan Malaysia.
Bangunan ini memang menarik perhatian
saya sejak pandangan pertama. Itulah mengapa saya tak cukup sekali datang ke
sini selama berada di Malaysia. Pertama, sore hari hingga isya. Kedua, siang
hari bersama kawan-kawan peserta diklat. Ketiga, malam hari. Cara seru
menikmati pemandangan gedung ini adalah jalan-jalan santai dari depan, samping,
hingga belakang gedung. Di bagian belakang gedung terdapat taman cantik yang
juga bisa dipakai olahraga.
Tampak Masjid Jamek Kuala Lumpur |
Pertemuan Sungai Gombak dan Sungai Klang |
Bersih dan tertata rapi |
Terdapat kolam ikan di tepi sungai |
Area belakang bangunan bisa jadi sarana olahraga |
Di belakang gedung juga terdapat
sungai yang amat bersih. Kolam ikan menghiasi tepian sungai sepanjang gedung. Di
seberang sungai terdapat banyak gedung bersejarah. Salah satunya Masjid Jamek Kuala
Lumpur. Kalau datang malam hari, kita akan disuguhi air terjun menari dengan
iringan musik sesuai ras yang tinggal di Malaysia, di antaranya lagu Melayu,
India, dan Chinese.
Sultan Abdul Samad Building pada malam hari |
Seru juga menikmati suasana malam hari di sini |
Air mancur menari di depan Masjid Jamek Kuala Lumpur |
Kalau mau salat, kita bisa menuju
Masjid Jamek dengan menyeberangi sungai lewat jembatan yang juga cantik di
belakang Sultan Abdul Samad Building. FYI, masjid tertua di Kuala Lumpur ini
dibangun oleh pedagang-pedagang India pada masa penjajahan Inggris. Meski
berdiri di antara gedung-gedung tinggi, masjid ini tetap menjadi magnet jamaah.
Sungguh terasa teduh dan tenang beribadah di sini. (*)
10 comments
Wah gedungnya cakep amat! Ada di pinggir jalan pula, jadi lebih mudah kelihatan. Suka banget sama fotonya, ada perbandingan foto pas malam hari juga. Wah, kapan-kapan boleh nih mampir ke sini :D
ReplyDeleteTerima kasih, Kak. Iya, gedung ini ada di tepi jalan sehingga sangat mudah diakses. Apalagi di sekitarnya banyak objek bersejarah lainnya. Semoga segera ada kesempatan ke sini.
DeleteBangunannya tampak sangat terawat. Salut!
ReplyDeleteItu juga yang saya kagumi, Ko.
DeleteWah, liputannya keren, foto-foronya juga kereeen!
ReplyDeleteWaah, makasih banyak ya, Kak. Semoga bermanfaat.
Deletefoto-fotonya kece-kece
ReplyDeleteWaaah, terima kasih Kakak
DeleteWahh ini struktur bangunannya keren banget ini mah. Ada sejarah yang dirawat dari bangunan ini.
ReplyDeleteSalam hangat, Ibadah Mimpi
luar biasa Pak Mas Edy ini, selain prestasi yang sudah diraih, ternyata begitu piawai dalam menulis dan merangkai kata, ditunjang dengan foto-foto yang menarik semakin memikat buat dinikmati. Sukses terus Bapak..
ReplyDelete