TRAVELING HEMAT? STAY DI IBIS BUDGET SEMARANG

11:04:00

Sudah lama saya dan keluarga merencanakan Semarang sebagai destinasi traveling, tapi selalu batal. Ada saja halangan penggagal rencana. Padahal, Kota Lumpia ini tak terlalu jauh dari Bojonegoro, tempat saya tinggal. Weekend lalu, pas tak ada kesibukan lain, tanpa ragu saya beli tiket kereta api dadakan ke ibukota Jawa Tengah ini. Untung masih tersisa beberapa kursi petang itu.

Supaya hemat, kami sengaja memilih kereta api ekonomi. Meski murah, kereta api sekarang nyaman kok. Hotelnya pun kami pilih yang tarifnya bersahabat karena kami kan menginap dua malam, Jumat hingga Minggu. Pilihan kami jatuh pada Ibis Budget Semarang. Hotel yang berlokasi di Jalan Kap. Pierre Tendean 21, Semarang, ini sangat dekat dengan Stasiun Tawang, hanya sekitar 15 menit.

Lobby dan internet corner

Banyak kursi di lobby

Semua staf ramah dan informatif

Sampai hotel, bawaannya pengen istirahat

Rupanya, hotel ini memang strategis. Dari Bandara Ahmad Yani Semarang, kita juga hanya butuh waktu 15 menit. Yang tak kalah seru, saya tak butuh waktu lama untuk sampai di objek-objek wisata pilihan saya. Lawang Sewu, Tugu Muda, Kelenteng Sam Poo Kong, Simpang Lima, dan Kota Tua Semarang, semua hanya butuh waktu 5-15 menit. Kalau pakai kendaran online, kita cukup merogoh kocek Rp 7-15 ribu.

Meski berkonsep hemat, pelayanan Ibis Budget Semarang tetaplah berstandar tinggi. Saya terkesan dengan keramahan dan kesigapan semua staf yang membantu kami selama menginap. Proses check in, misalnya, berlangsung sangat cepat sehingga kami segera bisa beristirahat setelah sekitar tiga jam berada di atas kereta api. Demikian juga staf di lobby, restoran, dan room service.

Bunk bed room

Bisa untuk keluarga atau geng traveling

Baru di hotel ini, kami mencoba bunk bedroom. Unik ternyata kamar tipe ini. Di atas single bed, terdapat sebuah extra bed lengkap dengan lampu baca dan selimut. Hisyam, anak saya, yang memang suka manjat tampak senang naik dan tidur di ranjang atas. Selain untuk keluarga, bunk bed juga sangat cocok buat para traveler yang ngebolang beramai-ramai.

Ibis Budget Semarang menyediakan 20 bunk bedroom, 60 single bedroom, dan 80 twin bedroom. Dari delapan lantai yang ada, di semua lantai terdapat ketiga tipe kamar tersebut. Yang juga unik, bathroom dan toilet semua tipe kamar terpisah. Jadi, kita tak perlu antre kalau ingin melaksanakan “ritual pagi” sementara ada orang di kamar mandi.

Ranjang atas untuk anak di atas 6 tahun

Single bed room

Twin bed room

Bathroom, terpisah dari toilet

Selama di Semarang, kami berada di hotel hanya pada malam hingga pagi hari. Itu artinya kami hanya sempat makan pagi di hotel. Kebetulan memang Ibis Budget Semarang menyediakan breakfast saja di restorannya. Meski tak terlalu luas, restoran ini memiliki area indoor dan outdoor. Tak hanya meja panjang, ada juga beberapa set sofa dan meja-kursi kecil.

Restoran berdesain minimalis nan dinamis ini menyajikan menu breakfast lengkap untuk bekal energi kita beraktivitas. Selama dua hari di sini, menu yang kami nikmati antara lain nasi goreng, beragam sayuran, ayam goreng kecap, ikan goreng tepung, dan telur. Ada juga sereal dan roti bakar. Yang tak kalah menarik, ada Indonesia Corner dengan menu khas nusantara yang sayang jika tak dicoba seperti gudeg dan tahu brongkos.

Ngopi pagi di restoran

Menu breakfast lengkap

Ada lima meeting room

Meeting room berkapasitas 20-60 tamu

Resto outdoor

Kalau ingin meeting atau menggelar event di Ibis Budget Semarang, jangan khawatir. Tersedia lima meeting room, yaitu Nakula, Sadewa, Bima, Arjuna, dan Yudistira. Semua nama Pandawa Lima ya. Ruang pertemuan ini berkapasitas 20-60 tamu. Semua ruang telah dilengkapi peralatan audio visual. Beberapa ruangan di hotel ini juga biasa disewa untuk kantor. Maklum, hotel ini berada di distrik bisnis Kota Semarang.

Sebelum check out, kami menyempatkan diri berkunjung ke galeri seni di depan resepsionis. Tak seperti sudut oleh-oleh di hotel lain yang biasanya kecil, galeri seni ini cukup luas. Terdapat kain batik, aksesoris, wayang, topeng, ukiran kayu, dan suvenir khas Jawa Tengah lainnya. Semua pas banget untuk dijadikan buah tangan dari Semarang.

Kerajinan kayu nan lucu di galeri

Bisa jadi suvenir khas Semarang

Banyak ragam, banyak pilihan

Setelah memilih beberapa suvenir, kami berajak ke lobby dan menunggu kendaraan online yang kami pesan. Hisyam dan bundanya duduk-duduk di kursinya yang nyaman. Sedangkan saya memanfaatkan internet corner untuk mengecek beberapa email karena handphone saya dipakai Hisyam untuk bermain game. Rupanya dia tengah memanfaatkan kencangnya wifi hotel ini. (*)