RAFFLESIA ARNOLDII BUKAN BUNGA BANGKAI
14:39:00
Kalau bukan karena tergabung dalam Famtrip Festival Bumi
Rafflesia 2017, mungkin sampai saat ini saya masih belum bisa membedakan bunga Rafflesia arnoldii dan bunga bangkai. Selama ini saya mengira dua puspa langka asal
Bengkulu itu sama. Bahkan, saya sempat mengira Rafflesia arnoldii adalah nama
lain bunga bangkai. Betapa terbatasnya wawasan saya tentang flora asli
Indonesia.
Ternyata, melihat dengan dengan mata kepala sendiri Rafflesia arnoldii dan bunga bangkai pada kunjungan pertama ke Bengkulu, menurut Pak Devi
Trisna Manan, guide Famtrip, merupakan
pengalaman istimewa. Apalagi, dua bunga asli Bengkulu ini kami temui pada hari
yang sama. Warga Bengkulu sendiri masih banyak yang belum pernah melihatnya
langsung! Maklum, Rafflesia arnoldii bukan bunga musiman. Dia tersembunyi selama
berbulan-bulan tanpa bisa diprediksi tempatnya.
Karena itulah, Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu dan Alesha
Wisata tidak mencantumkan acara kunjungan ke hutan tempat tumbuhnya Rafflesia arnoldii dalam itinerary. Jadi, tanpa
sengaja, saat rombongan Famtrip meluncur ke Danau Mas Harun Bastari, di tengah
perjalanan Mas Mikael, co guide 2
Famtrip, mengumumkan bahwa kami harus turun dari bus karena sedang ada bunga Rafflesia arnoldii yang mekar. Pagi itu kami berada di Hutan Lindung Liku Sembilan,
kawasan Tabah Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Berhenti di tepi jalan tengah hutan |
Bonggol/kenop bakal bunga Rafflesia arnoldii |
Tentu saja, kami antusias. Kami turun bus dan berkumpul di
tepi jalan. Telah menunggu di sana tim Alesha Wisata, Mbak Lidya Novrianita
dkk. Mas Asnody Restiawan, co guide 1
Famtrip, menjelaskan bahwa kami harus memperhatikan beberapa hal sebelum masuk
hutan untuk bertemu dengan Rafflesia arnoldii. Di antaranya, ada larangan masuk
kawasan ini sendirian. Itu artinya, kami harus didampingi oleh pemandu wisata
setempat. Kebetulan, selain tim Famtrip, di lokasi saat itu terdapat remaja
setempat yang ikut membantu menemani pengunjung.
Telah mekar tiga hari |
Butuh waktu 1 tahun 2 bulan untuk mekar seperti ini |
Satu per satu kami berjalan di jalan setapak yang telah
disediakan. Kami benar-benar harus hati-hati karena jalan ini berada di tebing
curam dan licin. Selain itu, kami tak boleh ceroboh lantaran di kawasan ini
terdapat bonggol/kenop bakal bunga yang bisa rusak jika terinjak. Maklum,
bonggol/kenop ini amat kecil dan warnanya mirip dengan dedaunan kering di
sekitarnya. Untungnya, warga setempat telah memasang tali sepanjang jalan
setapak dan meminjamkan tongkat kayu agar kami tak terpeleset.
Sekitar 200 meter kemudian, sampailah kami di tujuan. Tampak
sekuntum bunga Rafflesia arnoldii yang telah mekar tiga hari. Sesuai imbauan Mas Asnody, kami harus
bergantian jika ingin melihat dari dekat serta mencium bau bunga ini. Kami harus
hati-hati saat mendekati bunga ini. Kami boleh berfoto, tetapi tidak
diperkenankan menyentuh bunga atau inangnya. Jangan heran jika banyak aturan. Bunga
ini perlu waktu 1 tahun 2 bulan untuk tumbuh hingga mekar. Sekali mekar,
usianya pun tak lama, hanya tujuh hari. Setelah itu, bunga ini menghitam dan
layu.
Tahan bau demi foto bareng Rafflesia arnoldii |
Boleh dilihat, tak boleh disentuh |
Mau tahu baunya? Dari jauh, hidung saya tak menangkap aroma
apa pun. Namun, dari dekat (sekitar tiga langkah), barulah tercium bau anyir
serupa bangkai. Beberapa ekor lalat tampak di sekitar kelopak bunga ini. Kalau
kata Mas Asnody, baunya mirip bau darah segar. Mungkin karena baunya yang sama
itulah, Rafflesia arnoldii kerap dianggap sama dengan bunga bangkai. Padahal,
setelah saya lihat sendiri, dua bunga kebanggaan warga Bengkulu ini jauh
berbeda.
Rafflesia arnoldii merupakan tumbuhan parasit di akar-akar
pohon tinggi. Bunga yang tak memiliki daun, batang, dan akar ini menyerap
nutrisi dari akar pohon inangnya. Saat mekar, Rafflesia arnoldii memiliki lima
mahkota bunga dengan diameter 70-110 cm, tinggi mencapai 50 cm, dan berat
mencapai 11 kg. Di bagian tengah berwarna merah bata ini terdapat lubang
seperti mangkuk. Di dalamnya terdapat putik atau benang sari yang menyerupai
duri, tapi terlihat lunak.
Peserta Famtrip bergantian melihat dari dekat Rafflesia arnoldii (foto: Mas Muhammad Ikhsan) |
Peserta Famtrip yang telah berfoto dengan Rafflesia arnoldii bergantian kembali ke kendaraan. Menurut Mas Asnody, kami sungguh beruntung
masuk hutan hanya 200 meter. Tak jarang pengunjung harus masuk hutan lebih
dalam untuk melihatnya, bisa sampai 1 km! Itu pun kadang gagal berjumpa dengan
bunga yang dulu ditemukan pada tahun 1818 oleh Dr. Joseph Arnold, anggota tim
ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles, ini.
“Saya pernah mengantar tamu. Sudah jalan jauh 1 km ke dalam
hutan, tak juga menemukan bunga Rafflesia yang mekar,” tambah Pak Devi.
Sore harinya, sepulang dari Danau Mas Harun Bastari, rombongan
Famtrip diajak mampir ke pusat konservasi bunga bangkai di Desa Tebat Monok,
Kabupaten Kepahiang. Kebetulan di sini sedang ada bunga bangkai yang mekar.
Meski beberapa peserta sempat mual akibat perjalanan di medan yang penuh
kelokan, kami tak kehilangan semangat untuk melihat dari dekat bunga bernama
latin Amorphophallus titanum ini.
Sudah mekar empat hari |
Saya kalah tinggi |
Bergantian melihat dari dekat bunga bangkai |
Beda dengan jalan menuju Rafflesia arnoldii, jalan setapak
untuk menyaksikan bunga bangkai tak lebih dari 100 meter. Telah tersedia tangga
tanah yang padat dan kering sehingga kami dengan mudah sampai di tujuan.
Terlihat sekuntum bunga bangkai yang tinggi menjulang, sekitar 3 meter. Bunga
ini telah mekar selama empat hari. Mahkota bunga masih tampak mekar meskipun
hampir layu.
Bagian luar mahkota bunga ini berwarna hujau berpadu krem.
Sedangkan bagian dalamnya berwarna merah tua. Tepat di tengah bunga, terdapat
bagian berwarna krem yang menjulang tinggi. Sama sekali tak tercium bau anyir.
Ternyata, bunga yang mampu mekar hanya dalam tujuh hari ini mengeluarkan bau
tak sedap pada hari pertama-kedua mekar. Baunya bisa terbawa angin hingga
radius 100 meter. Namun, tak semua bunga bangkai berbau anyir. Ada juga spesies
bunga bangkai yang tak berbau.
Kesempatan langka bisa berdiri di sini |
Butuh waktu empat tahun tiga minggu untuk menjadi seperti ini |
Buah bunga bangkai setelah mahkotanya layu dan lepas |
Menurut Pak Zulzumdi Hamzah, pengelola konservasi, bunga
bangkai tumbuh dari umbi-umbian. Bunga ini mengalami dua fase dalam
pertumbuhannya, yaitu fase vegetatif dan generatif. Pada fase vegetatif, di
atas umbi akan muncul batang tunggal dan daun. Tingginya bisa mencapai 6 meter.
Setelah beberapa tahun, organ generatifnya akan layu kecuali umbinya. Umbi
inilah yang menjadi cikal bakal bunga bangkai. Namun, tak semua umbi menjadi
bunga bangkai. Bunga baru tumbuh jika umbi memiliki berat minimal 4 kg.
“Jadi, total waktu yang dibutuhkan dari awal hingga bunga
bangkai siap berbunga adalah empat tahun. Kemudian, dia butuh waktu tiga minggu
dari kuncup hingga mekar. Begitu mekar, umurnya hanya tujuh hari. Setelah itu,
dari batang bunga muncul sekelompok buah seperti itu,” terang Pak Pak Zulzumdi
sambil menunjuk batang bunga bangkai beberapa meter di depan kami.
Nah, sudah jelas ya perbedaan bunga Rafflesia arnoldii dan
bunga bangkai. Dua bunga raksasa langka asli Bengkulu ini memang punya
kesamaan, yaitu bau dan masa mekarnya. Namun, keduanya jelas berbeda. Wujud
fisiknya saja tidak sama. Rafflesia Arnoldi mekar melebar sebagai parasit di
akar pohon. Sedangkan bunga bangkai mekar menjulang dan tumbuh dari
umbi-umbian. (*)
40 comments
Keren banget nih infonya. Beneran baru tau kalo 2 bunga ini berbeda. Kirain dulu itu bungka bangkai nama kerennye raflesia arnoldi hihi. Mantabbbs informasinya
ReplyDeleteKita samaaa, awalnya aku juga mikir begitu, hahaha. Sekarang kita kembali ke jalan yang benar, hihihi
Deletemeski bangke tapi tjakep eaak..!
ReplyDeleteAseeek, yg penting cakep ya, Kak, hihihi
DeleteIni cocok sekali untuk murid saya. Karena ada pelajaran IPA yg bahas ini loh.
ReplyDeleteBelajar secara contextual...
Oh iya pak.gimana bedakan bunga yang janntan dan yang betina.katanya bunga ini punya ciri khusus dalam satu bunga hanya memiliki satu alat kelamin saja sehingga bunga ini sulit tumbuh beda dengab bunga pada umumnya.
Iyaa, Bu, cocok banget. Anak-anak pasti suka kalau langsung bertemu dua bunga ini.
DeleteSoal jantan dan betina, yaah saya lupa nanya kemarin. Googling yuk, hehehe
Bantu jawab sepengetahuanku ya kak..
DeleteRafflesia arnoldii ialah tumbuhan unisexual, dimana pada satu bunga hanya tumbuh jantan atau betina saja, membuat peluang terjadinya pembuahan sangat kecil karena belum tentu ada bunga jantan dan bunga betina mekar bersamaan
Bunga bangkai menghasilkan jantan dan betina dalam satu pokok, tapi sepenuhnya tergantung pada lebah/kumbang untuk proses penyerbukan supaya terjadi pembuahan
Alhamdulillah, terima kasih, Kak Gio. Saya jadi nambah pinter nih.
DeleteSudah terjawab ya, Bu Nurul :)
Beruntung banget ya kak Kita bisa lihat langsung kedua bunga langka itu. Emang klo udah rejeki, gak akan lari kemana 😁😁
ReplyDeleteAlhamdulillah ya, Kak Astin, rezeki anak sholeh dan sholehah hihihi
DeleteYang cantik itu cepet layu dan mati ya kak hahaha
ReplyDeleteAhahaha, jangan digeneralisasi begitu dong, Kak. Kan kasian perempuan-perempuan yang cantik hehe
DeleteWaaah akhirnya tercerahkan mana yg bunga bangkai dan mana yg beneran raflesia :D
ReplyDeleteSyukurlah, berfaedah ya, Mas, hehe
Deletekeren pak, informasinya sangat bermanfaat.
ReplyDeleteAlhamdulillah, terima kasih, Pak Luqman!
DeleteKetimbang dicantumkan di itin namun ternyata zonk, mending kayak gini ya, macam dikasih kejutan sama (mantan) pacar. Eh nganu. Hahahaha.
ReplyDeleteCakep-cakep fotonya. Beruntung sekali rombongan blogger bisa jumpa 2 bunga kece di saat yang hampir bersamaan. UWOW.
Omnduut.com
Ahahaha, kayanya Mas pengalaman sekali dapat kejutan dari (mantan) pacar.
DeleteMakasih, Mas. Bener banget, merasa dapat surprise dan beruntung bisa jumpa dua-duanya.
Semakin bertambah wawasan saya tentang 2 Puspa Raksasa ini. Padahal bentuk mereka jelas sangat berbeda karena apa dulu secara umum mereka diidentifikasikan sama ya? Sama-sama diidentifikasikan sebagai bunga bangkai... Dan guru-guru dulu juga waktu di SD sepertinya tidak tahu persis yang disebut bunga bangkai Sebab mereka tidak menjelaskan ada perbedaan di antara dua bunga tersebut :)
ReplyDeleteMungkin karena sama-sama bau, asli Bengkulu, langka, dan raksasa, Mbak. Sekilas orang awam menganggap bunga bangkai punya nama Latin Rafflesia arnoldii. Alhamdulillah sekarang sudah jelas ya hehehe
DeleteYa lord. Lebih lengkap punya masedy ya postingannya dibanding punya bena. Pft. Sungguh bunga rafflesia yg cantik dan bena nggak sanggup untuk melihat lebih lama foto bunga rafflesia itu. Pft.
ReplyDeletePost Kak Bena juga lengkap kok. Malah saya baca post Kak Bena dulu sebelum nulis ini. Hehe. Rafflesia memang penuh pesona ya.
DeleteBisa ditanam di rumah, heheheh?!
ReplyDeleteHarus punya halaman seluas hutan Kak, hehehe
DeleteBunga yang cantik, tapi berumur pendek. Mereka yang baik dan cantik memang banyak yang mati muda. Btw, penasaran, bau busuknya kan untuk menarik serangga ya? pas disana itu apakah memang banyak serangganya?
ReplyDeleteWaktu saya lihat Rafflesia, ada beberapa ekor lalat yang mengerubungi bunga, Mas. Masih bau kan. Tapi di bunga bangkai ga ada serangga. Mungkin karena sudah ga bau kali ya.
DeleteNah kalau dijelaskan beginning komplit dengan foto ketara bedanya. Dari bentuk aja udah beda banget. Tapi Raflessia Arnoldi itu lebih memorable bagi saya. Karena punya batik motif Raflessia dari Bengkulu
ReplyDeleteMantap bener Kak, punya batik khas Bengkulu, namanya besurek. Hehehe
DeleteBeruntungnya Mas bisa liat bunga Reflesia... Jadi pengen ke Bengkulu... Seperti biasa fotonya bagus bagus. Huaaaaaa
ReplyDeleteBtw bunga bangkai setahuku sih bukan asli Bengkulu saja ya, tapi emang termasuk tanaman endemik. Dan itu yg disebut buah, sebenernya biji mas... Hehe.... Bunga bangkai perkembangbiakannya dengan biji dan umbi...
Semoga segera ada kesempatan ke Bengkulu ya Mas. Banyak objek menarik di sini.
DeleteTerima kasih atas koreksinya Mas.
Aku belum puas foto sama puspa kebangaan Indonesia ini mas.
ReplyDeleteKudu balik ke Bengkulu lagiiii hahaha.
Semoga segera ada kesempatan ke Bengkulu lagi ya, Kak. Kalo saya pengen explore pulau-pulaunya hehe
DeleteInfonya penting, foto-fotonya menarik!
ReplyDeleteAlhamdulillah, terima kasih, Bu Ima
DeleteWih.. beruntung banget bisa langsung liat Raflesia n Bunga Bangkai mekar sekaligus..
ReplyDeleteIyaa, alhamdulillah. Apalagi ini di kunjungan pertama!
DeleteJadi karena sama-sama bau bangkai, amannya disebut dengan nama ilmiahnya aja ya, mas :D
ReplyDeleteSama, aku pun mengira bunga bangkai itu nama lokalnya Raflesia arnoldii.
Jadi sekarang sudah jelas yaaa. Kita kembali ke jalan lurus, Kak. Hahaha
DeleteBaru tahu heheh makasih banyak mas infonya jadi tambah informasinya. Itu moment langka ya bisa melihat langsung bunga raflesianya keren
ReplyDeleteSama-sama, Mas. Bener, ini momen langka. Saya sangat bersyukur.
Delete