BERBURU OLEH-OLEH BATIK JONEGOROAN
21:30:00
Lebaran identik dengan oleh-oleh, baik untuk dibawa ke
kampung halaman atau kembali ke perantauan. Nah, salah satu oleh-oleh khas
Bojonegoro ya batik Jonegoroan. Lebaran tahun ini, saya sengaja memilih batik
lantaran buah tangan ini jelas lebih menarik ketimbang makanan yang akan
bersaing dengan hidangan Lebaran di rumah. Apalagi, batik Jonegoroan tampaknya
belum bisa didapat dengan mudah selain di Bojonegoro.
Untuk yang belum kenal batik Jonegoroan, saya cerita sedikit ya. Semula, Bojonegoro tak memiliki batik khas daerah. Sang Bupati Suyoto-lah yang mencetuskan ide lomba desain motif batik khas Bojonegoro yang diikuti para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Hasilnya, terpilihlah 9 motif batik (selanjutnya berkembang menjadi 14 motif) yang menjadi motif khas kota yang juga berjuluk Kota Ledre ini.
Motif bunga rosela |
Banyak pilihan warna |
Semua motif itu merupakan gambaran potensi alam dan budaya
Bojonegoro. Di antaranya, wayang thengul, padi, daun jati, sapi, bunga rosela,
belimbing, gas dan minyak, jagung, burung mliwis, Kayangan Api, serta tembakau.
Rupanya, lewat batik, Kang Yoto --sapaan akrab Bupati Suyoto-- ingin mengangkat
juga potensi dan kearifan lokal.
Sejak batik Jonegoroan diresmikan sebagai salah satu seragam
sekolah dan kantor, perajin dan pengusaha batik tumbuh bak jamur di musim
hujan. Pesanan batik ini pun memicu tumbuhnya perekomian masyarakat. Satu lagi
misi Kang Yoto yang tercapai, lewat batik, ekonomi kreatif Bojonegoro tumbuh
pesat.
Motif sapi |
Banyak pilihan bahan |
Batik telah lulus uji tahan luntur |
Karena tak punya banyak waktu sebelum mudik, saya berburu
batik tak jauh dari sekolah tempat saya mengajar. Hanya beberapa menit, saya
sudah sampai di Tita Collection. Gerai batik di Jalan Panglima Polim Gg.
Sidodadi No 85, Bojonegoro, ini berada di lokasi yang strategis dan gampang
dicari. Di sini terdapat koleksi yang lengkap dengan beragam pilihan motif,
warna, dan bahan.
Uniknya, batik Jonegoroan tak punya pakem warna khusus. Semua
motif dapat diaplikasikan dengan beragam warna. Bermacam bahan juga bisa
dipilih, antara lain katun, katun Jepang, dan sutera. Bahkan, perajin kerap
memadupadankan beberapa motif dalam satu kain. Kreativitas ini juga tampak di galeri
Tita Collection. Lantaran itulah, gerai batik ini memiliki banyak pelanggan. Di antaranya, Eko Candra, desainer kondang Bojonegoro. Di tangan Eko, batik Jonegoroan disulap menjadi gaun-gaun cantik di beberapa ajang fashion show.
Motif wayang thengul |
Batik bahan sutera |
Ini bukan pertama kalinya saya berburu batik Jonegoroan di Tita
Collection. Beberapa waktu lalu, sekolah tempat saya mengajar juga memesan
seragam untuk guru dan karyawan di sini. Ada keuntungan jika kita memesan dalam
jumlah banyak. Pertama, kita bebas memilih motif, warna, dan bahan. Kedua, ada
harga khusus tentunya.
Puas berbelanja batik di Tita Collection |
Batik yang saya beli di Tita Collection terbukti awet. Tak
heran sebab gerai ini telah mengantongi sertifikat hasil uji Balai Besar
Kerajinan dan Batik. Berdasarkan hasil pengujian, batik Tita Collection memiliki
ketahanan luntur terhadap keringat, sinar matahari, dan gosokan. Dengan catatan,
kita rawat kain batik kita dengan benar ya. Gunakan sabun khusus batik, tersedia juga di Tita Collection. Sabun berbahan sari buah lerak/klerek ini berguna untuk menjaga warna batik agar tak pudar. (*)
Jalan Panglima Polim
Gg. Sidodadi No 85, Bojonegoro
08113471443
(call/WA)
Instagram:
batikjonegoroan_tc
44 comments
selama ini jadi penggemar batik, baru kali ini tahu ada batik Jonegoroan yg unik dan tidak kalah menarik dari batik Pekalongan / Solo / Jogja. Warna & coraknyapun sangat beragam dan mewakili jiwa muda yg ekspresif ya :D
ReplyDeleteTerimakasih untuk ulasannya Mas :)
Alhamdulillah, sama-sama Mas Adji. Duuh, dinilai langsung sama penggemar fanatik batik.
DeleteSetuju banget, batik Jonegoroan mewakili jiwa muda yang ekspresif. Macam kita ini kan? Hahaha.
Saya nyari, motif jenogoroan yang mana ya?
ReplyDeleteJonegoroan itu nama batiknya, Pak. Warga lokal biasa menyebut Bojonegoro dengan Jonegoro, jadilah Jonegoroan. Motifnya ya sapi, daun jati, padi, dll, hehe.
DeleteBanyak sekali motif batik Bojonegoro, soal harganya bagaimana ya? Ramah kantong kah?
ReplyDeleteKirim satu ke Lamongan ya hehehe
Memang Bojonegoro Matoh.
Harganya dari 85-350 rb per potong (2 meter), Bu, tergantung bahan dan tingkat kerumitan coraknya.
DeleteSiap kirim ke Lamongan, ditunggu transfernya. Hahaha.
Kalo Lamongan, megilan ya! Hehe
Motif batiknya keren-keren dan full color... Indonesia memang terkenal dengan batiknya...
ReplyDeleteFollback mas www.mangandosetiawan.com
Itulah kekayaan Indonesia, Bang. Syukurlah batik sudah resmi ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia.
DeleteSiap folback dan meluncur ke blog Abang.
Baru tahu bojonegoro punya batik juga. Keren, ga kalah sama batik di daerah lain.
ReplyDeleteWarnanya juga beragam.
Iya Mas, meski baru beberapa tahun, batik Bojonegoro sudah menjadi ikon budaya kota ini.
DeleteEh, aku baru tau lho kalau Bojonegoro ada batik bagus gini. Wah, Nganjuk jadi lewat banget nih. Jalanan ae rusak parah.Duh :'(
ReplyDeleteOh, Nganjuk belum punya batik daerah ya Mas? Yg saya tahu, Tuban dan Lamongan juga sudah punya corak khas lokal. Hehe.
DeleteWah... Saya salah satu penggemar batik mas. Apa lagi semakin kesini pengrajin batik semakin kreatif dan inovatif untuk membuat motif sesuai dengan ciri khas di daerahnya masing masing dan sekarang warna nya juga lebih beragam jadi kesan batik untuk kalangan orang dewasa dan untuk dipakai di acara resmi saja sudah kian menghilang... Oya batik bojonegoro bagus mas dari motif dan warnanya... Perlu di coba buat menambah koleksi saya... Saya tunggu ya mas batiknya haha
ReplyDeleteSiap kirim Mas batiknya, tapi saya tunggu dulu bukti transfernya hahaha.
DeleteMemang batik sekarang lebih fleksibel, resmi oke, santai bisa. Anak-anak sampai manula pun cocok pakai batik.
Ga ada motif khusus ya mas? semua batik khas bojonegoro disebut Jonegoroan gtu kah?
ReplyDeleteBetuul, Mas. Namanya batik Jonegoroan, motifnya ada 14 corak. Hehe.
DeleteAku pikir program kepariwisataan atau budaya dari pemerintah yang menggalakkan agar tidak Kabupaten mempunyai batik dengan ciri khas daerah, sebuah program yang sangat bermanfaat. Apalagi melihat batik batik jonegoroan ini, motifnya semua indah, hasil kreasi masyarakatnya sendiri. Pasti masyarakat Bojonegoro bangga banget dengan batik mereka
ReplyDeleteSetujuuu, Mbak Evi. Bojonegoro serasa punya ikon baru. Batik Jonegoroan menjadi identitas karena bermotif kekayaan alam dan budaya lokal.
DeleteBelikan aku satu donk ����
ReplyDeleteTransfer duitnya, Cak
DeleteIni dia yang membuat tangan gatal ingin comot sana comot sini, haha...
ReplyDeleteHahahaha, pas dibawa ke kasir, dompet jebol ya Pak, hihihi
DeletePak Bupati peka juga ya soal kekosongan motif batik Bojonegoro. Semua pihak terkait juga responsif. Hasilnya motif cantik ciamik kebanggaan daerah
ReplyDeleteIni yang disebut sinergi positif ya, Mas. Pemerintah dan semua pihak saling support.
DeleteEh batiknya bagus bagus... Aku suka batik tp dah lama g pake batik kak. Ahahha...
ReplyDeleteBtw di Situbondo juga ada batiknya... Pengen ke sana terus cerita di blog juga...
Ditunggu ceritanya Mas, pasti menarik juga. Penasaran seperti apa batik Situbondo.
DeleteKesimpulannya motif batik, bisa di-create ya, mas.. heheh.. Tapi ngomong2 itu penampakan model gantengnya, banyak banget ya... beda angle foto aja.. hahahha
ReplyDeleteAhahaha, modelnya pendatang baru Kak, jadi masih masa promo, pengen nampang terus hihi
DeleteWarna dan motifnya menarik ya. Btw, itu bahan pewarnanya dari jenis apa ya? Baru tau kalau kang yoto juga ngurusi ibdustri kreatif macam batik ini. Beruntung bojonegoro punya pemimpin seperti dia
ReplyDeleteKata perajin yg pernah saya temui, mereka pakai pewarna alami, tapi saya belum dapat info tentang bahannya Kak. Kang Yoto selalu mengajak warga Bojonegoro bersahabat dg potensi sekitar, bekerja keras supaya produktif dan kreatif. Hehe.
DeleteWahhhh. Bena baru tau kalo ada batik juga di bojonegoro. Berarti pengetahuan bena ttg batik nambah lagi setelah...
ReplyDeleteBatik salem di brebes.
Batiknya bojonegoro ini warnanya ceria cerianya, btw.
Iya Kak Bena, banyak yg bilang cerah ceria warnanya. Tapi bisa kok pesen warna apa aja kalo mau.
DeleteAku baru tahu ada batik Bojonegoro hehehe. mirip2 batik madura tapi gw suka warna2nya.
ReplyDeleteIya Kak, warnanya cerah ceria yaa, hehe
DeleteBaca ini jadi inget kerja bupati tulang bawang barat, lampung, yang berusaha menciptakan kebudayaan sendiri.
ReplyDeleteKerja berat memang, tapi berguna bagi daerah
Ah, jadi pengen ke bojonegoro
Bener banget Kak, masyarakat kini merasakan manfaat adanya batik Jonegoroan. Ditunggu di Bojonegoro, Kak. Hehe.
DeleteBaru tahu nih Bojonegoro punya batik khas sendiri. Warnanya cantik-cantik, euy! Salut sama pemerintahnya yg inisiatif buat lomba untuk menciptakan motif batik sendiri.
ReplyDeleteBener Kak, berawal dari lomba itu, jadilah batik khas Bojonegoro.
DeleteDesain dan warna batiknya cantik-cantik sekali ❤️
ReplyDeleteCerah ceria pula yaa hehe
DeleteWah baru tau deh kalo ada batik jonegoroan, warna-warnanya ceria gitu ya sama kayak batik basurek kalo di bengkulu kak
ReplyDeleteIya, Kak. Wah, jadi inget dan kangen Bengkulu. Hiks.
Deletemas edy salam kenal ya
ReplyDeleteSalam kenal kembali
Delete