TERNYATA ADA PENANGKARAN RUSA DI BOJONEGORO
19:57:00
Siapa sangka ternyata di Bojonegoro ada sebuah penangkaran
rusa. Kabar ini saya dapat tanpa sengaja ketika berkunjung ke Air Terjun KedungPeti di Kecamatan Malo. Di tepi jalan raya Kalitidu, tepat di pertigaan menuju
Malo, terdapat papan informasi adanya penangkaran ini. Tertera juga jarak
tempuh 4 kilometer dari pertigaan tersebut. Tentu saja saya tertarik lantaran
ingin melihat dari dekat kumpulan rusa-rusa ini beradaptasi dengan cuaca
Bojonegoro yang cenderung panas.
Namun, saya sempat kesulitan menemukan lokasi penangkaran
ini. Beberapa warga yang saya temui di jalan malah mengaku tidak tahu bahwa di
sekitar tempat mereka tinggal terdapat penangkaran rusa. Untung saya sempat
baca berita online lokal bahwa
rusa-rusa ini dirawat oleh petugas Perhutani. Saya yang semula bertanya soal lokasi
penangkaran rusa mengubah pertanyaan menjadi di mana letak kantor Perhutani
terdekat.
“Kalau penangkaran rusa, saya ndak tahu, Mas. Tapi kalau kantor Perhutani, itu Mas lurus saja, lalu
pas ada pertigaan Mas belok kiri, nanti ada kantor Polsek Malo. Nah, Perhutani itu
di sebelah barat Polsek,” terang sorang warga di sebuah warung makan.
Siang itu hujan turun rintik-rintik. Saya sempat ragu-ragu
ketika sudah sampai di depan kantor Perhutani. Tak ada tanda aktivitas di
kantor berhalaman luas ini. Namun, tak lama kemudian, saya lihat beberapa ekor
rusa di balik pagar kawat di belakang salah satu bangunan Perhutani. Tanpa
ragu, saya pun mencoba mendatangi sebuah bangunan yang pintunya terbuka. Saya
ditemui seorang petugas bernama Pak Suryadi.
Didatangkan dari Blitar |
Setelah memperkenalkan diri, saya bertanya banyak kepada Pak
Suryadi seputar penangkaran rusa di sini. Dengan ramah, beliau menjelaskan
bahwa rusa-rusa ini didatangkan dari Wana Wisata Maliran, Kabupaten Blitar,
pada Juni 2014. Saat itu, terdapat 13 ekor rusa jantan dan betina. Kini,
rusa-rusa itu telah berkembang biak dan jumlahnya bertambah menjadi 25 ekor.
“Kelak jika populasinya meningkat terus di penangkaran ini,
sebagian rusa akan dilepasliarkan di hutan jati Bojonegoro,” papar Pak Suryadi.
Lebih memilih daun dan rumput daripada wortel |
Pak Suryadi pun berkenan menemani saya melihat-lihat kumpulan
rusa ini. Ternyata, semua rusa ini merupakan rusa Jawa. Satwa bernama ilmiah cervus timorensis ini dulu sering dijumpai
di hutan-hutan di Jawa Timur. Namun, kian lama, populasinya berkurang drastis.
Perhutani pun merasa perlu melakukan upaya penangkaran untuk menyelamatkan
spesies ini.
Sebenarnya, saya ingin memberi makan rusa-rusa ini. Namun,
Pak Suryadi melarang. Menurut beliau, rusa-rusa ini sudah punya jadwal makan
khusus, yaitu pagi dan sore hari. Pengunjung pun tidak diperbolehkan
berinteraksi seperti foto bersama. Padahal, saya sempat berencana berfoto
dengan rusa seperti para pengunjung penangkaran rusa di Ranca Upas, Bandung. Rupanya saya kena virus foto berbagi wortel dengan rusa di Instagram. “Maaf,
Mas, hanya petugas yang boleh masuk ke kandang,” ujar beliau, ramah.
Rusa jantan bertanduk panjang, sedangkan rusa betina tidak |
Rusa-rusa ini dibagi menjadi dua kelompok besar. Setiap
kelompok terdiri atas beberapa jantan dan betina. Kandang mereka cukup luas
dengan pembatas pagar kawat. Di dalamnya juga terdapat rumah kecil beratap
untuk berlindung dari hujan. Pohon-pohon jati tumbuh subur di dalam kandang,
seolah memberi kesempatan beradaptasi bagi rusa-rusa ini jika nanti
dilepasliarkan di hutan jati.
Semoga jumlahnya terus meningkat |
Di akhir perbincangan, Pak Suryadi menegaskan bahwa
penangkaran ini bukanlah objek wisata. Oleh karena itu, para pengunjung yang
datang umumnya adalah para pelajar untuk kepentingan edukasi atau penelitian. Terima
kasih, Pak Suryadi, sudah menemani dan memberikan banyak informasi. Semoga rusa-rusa
ini terus berkembang biak sehingga populasinya tidak punah. (*)
21 comments
Boleh iki pak dicoba mampir kalo lewat arah malo
ReplyDeleteSekalian mampir ke Air Terjun Kedung Peti. Deket kok.
Deletewah, tapi apa gak mengkhawatirkan ya kalo sudah banyak lalu dilepaskan gt rusanya ?
ReplyDeletePelepasliaran prosesnya panjang Mas, mulai masa persiapan sampai pengawasan selama satwa dilepas. Tapi memang sih, ancaman terbesarnya adalah pemburu liar. Hehehe.
Deletewaaaak hebat kalo sampe di lepas liarkan, sudah seharusnya hewan2 itu kembali ke habitat aslinya. bukan di kandang.
ReplyDeleteMemang itu tujuannya, Mas, biar populasi satwa ini terselamatkan.
Deletewaaaa aku baru tau wahahahaha. kirain Bojonegoro cuma punya kayangan api sama Dander tok :p
ReplyDeleteSama, saya dulu jg mikir begitu. Tapi ternyata saya salah. Banyak lho objek menarik di Bojonegoro.
Deletekalo desa wisata wonocolo itu gmn mas edy? aku pernah denger pertambangan minyak tradisional itu skrg dijadikan desa wisata
DeleteIya, Mas, malah punya nama baru Teksas Wonocolo dengan konsep penambangan minyak tradisional. Saya belum ke sana, mungkin someday, hehe.
Deleteditunggu mas ulasanny, nanti aku nyusul kesana wkwkwk
DeleteSiaaap, Mas. Hehehe.
DeleteSebagai warga Bojonegoro asli, saya malah baru tahu sekarang ada penangkaran rusa ini. Mantap, Pak!
ReplyDeleteMungkin karena bukan objek wisata, jadi penangkaran ini ga terkenal, Pak.
DeleteRusa2nya cantik! :D
ReplyDeleteYang jantan ganteng, kak. Hihihi
DeleteKalau pengunjung nggak boleh berinteraksi sama rusanya, berarti pengelolaanya bagus :) kan mereka memang disiapkan biar bisa hidup sendiri di alam liar ya.
ReplyDeleteBetuul, Kak Fahmi. Mereka juga diberi waktu buat adaptasi sebelum dilepasliarkan.
DeleteKarena membaca blog ini saya mengetahui terdapat tempat penangkaran rusa di daerah saya. Sebuah hal baru mengetahui ada penangkaran rusa di Bojonegoro, jika terus dikembangkan dan dilestarikan akan menjadi objek wisata baru di Bojonegoro. Rusa semakin lama semakin hilang habitatnya, maka sangat tepat perhutani membuat sebuah penangkaran untuk rusa. Selain menangkarkan rusa, cara ini juga menjadi salah satu cara untuk melestarikan hutan jati di Bojonegoro. Nah pada akhirnya, pemerintah juga harus pintar-pintar menemukan cara agar penangkaran tersebut dapat berkembang dan jika bisa menjadi cagar alam di Bojonegoro. Selain itu, para masyarakat juga harus ikut menjaga dan melestarikannya. Terima kasih, semangat terus untuk mengexplore hal yang unik terutama di Bojonegoro.
ReplyDeleteSama-sama, Andra. Saya sangat setuju dengan ide Andra.
Deletepak mau tanya... apak rusa2 ini bisa di beli.... berapa harganya per ekor ??
ReplyDelete