MENJAJAL OUTBOND DAN RAFTING DI KASEMBON
19:34:00
Untuk menjaga solidaritas, para pengelola bersama guru ahli (master teacher) Pusat Belajar Guru (PBG)
Bojonegoro menggelar outbond dan rafting. Lokasi yang dipilih sebuah basecamp rafting di Desa Bayem,
Kecamatan Kasembon, Malang. Sebagai salah satu member PBG, tentu saja saya antusias. Selain karena suka rafting, saya belum pernah menjajal arung
jeram di sini.
Berangkat pukul 05.00, kami sampai di lokasi sekitar pukul
09.00. Setelah briefing, kami segera
berganti baju, lalu berkumpul di halaman basecamp.
Di sana telah menunggu Mas Yogi, sang instruktur outbond. Kami yang berjumlah 35 orang guru SD, SMP, SMA, dan SMK
diminta berdiri dengan formasi lingkaran. Mas Yogi memperkenalkan diri dan
mengajak kami berbincang seputar kegiatan pagi itu.
Dengan panduan Mas Yogi, game
demi game pun dimainkan. Di antaranya,
game pohon dan kelinci yang memaksa
kami secara spontan berpindah tempat dengan kelompok yang baru hingga game makna kebalikan yang menguji
konsentrasi dan kekompakan. Tak ketinggalan adu yel-yel dan game dinamika kelompok. Semua jenis
permainan ini dipandu dengan seru. Kami pun penuh semangat tanpa jaim melebur
dalam suasana outbond.
View di depan basecamp |
Gelak tawa selalu pecah saat beberapa di antara kami
melakukan kesalahan. Tak ada pengecualian. Guru senior atau muda tak bisa
mengelak ketika mendapatkan konsekuensi lantaran kesalahannya. Berjoget dengan
iringan musik menghentak makin mengocok perut. Tak terasa dua jam kami telah
menghabiskan waktu, menikmati serunya permainan. Halaman yang ditumbuhi
pepohonan membuat kami betah. Apalagi, tak jauh dari halaman itu tersaji pemandangan
sawah nan hijau berlatar pegunungan.
Ketika matahari tepat berada di atas kepala, kami pun menyudahi
outbond. Bersantap siang dengan menu
khas Jawa Timur menjadi kegiatan selanjutnya. Sayur asem, nasi jagung, ikan
wader, dadar jagung, dan sambal terasi benar-benar mengundang selera. Selanjutnya,
kami bergegas menuju lokasi persiapan rafting.
Kami memilih pelampung, helm pelindung kepala, dan dayung. Khusus pelampung,
ada beberapa ukuran, tapi kami harus mencoba sendiri agar tahu pelampung mana
yang pas di badan.
Mas Yogi memandu game dengan seru |
Dua jam outbond tanpa jeda |
Setelah terkumpul lengkap, kami diminta berbaris
masing-masing empat peserta dan mengikuti briefing.
Mas Candra, salah satu kru rafting, menyampaikan
banyak informasi. Di antaranya, jarak tempuh rafting Kasembon sekitar 7 kilometer dengan durasi 2 jam. Dia juga
menjelaskan cara pemakaian dayung dan beberapa aba-aba untuk menggerakkan
perahu karet. Tak lupa, dia juga berbagi tips keselamatan selama rafting.
“Bapak dan Ibu, setiap perahu karet berkapasitas lima orang. Di
setiap perahu karet nanti akan ada satu petugas kami. Namun, petugas kami ini
bukan pengemudi, sekali lagi bukan pengemudi. Dia hanya bertugas memandu Bapak
dan Ibu. Jadi, kami mohon Bapak dan Ibu juga menggunakan dayung masing-masing
untuk menggerakkan perahu karet,” terang Mas Candra.
Arus sungai cukup deras |
Perlu kerja sama tim |
Setelah siap, kami berjalan menyusuri pematang sawah menuju
sungai. Tak sampai 10 menit, kami sudah bertemu dengan lokasi start untuk rafting. Beberapa perahu karet telah siap di sungai dengan pemandu
masing-masing. Tim saya yang turun giliran ketiga kebetulan juga dipandu Mas
Candra. Saya, Pak Anam, Bu Ita, dan Bu Nur pun naik perahu bergantian. Satu,
dua, tiga, bismillah, perahu karet kami pun bergerak mengikuti arus yang cukup
deras.
Beberapa meter pertama, sungai masih landai. Kami mulai
mencoba memainkan dayung agar terbiasa. Setelah beberapa kelokan sungai,
sampailah kami di sungai dengan beberapa bebatuan besar. Tantangan mulai
menghadang. Kami harus lihai memainkan dayung agar perahu tak menabrak batu. Jika
tak mampu menghindar, perahu karet kadang tersangkut. Kami pun berjuang
melepaskan perahu agar kembali melaju.
Anak usia 7 tahun sudah boleh ikut |
Rafting memang fun |
Menurut Mas Candra, kedalaman sungai bervariasi. Umumnya
kedalaman sungai ini selutut orang dewasa. Namun, ada beberapa bagian sungai
yang kedalamannya mencapai 5 meter. Air sungai ini berwarna agak kecokelatan. “Sepanjang
tahun airnya ya warnanya begini, Mas. Sungai ini tidak pernah surut karena ada
pintu air yang bisa dibuka tutup di Waduk Selorejo agar debit sungai tetap
stabil,” paparnya.
Ketika kami asik berbincang dengan Mas Candra, perahu karet
tim lain mendekat. Entah siapa yang memulai, kami tiba-tiba saling ciprat air
dengan dayung. Badan yang awalnya setengah basah pun menjadi basah kuyup. Keseruan
yang sama terjadi setiap kami membalap atau dibalap tim lain. “Kapan lagi bisa bertingkah
kurang sopan ke senior seperti ini,” kelakar Pak Anam.
Satu, dua, tiga, meluncur! |
Siap tidak siap, harus siap |
Tantangan berikutnya yang saya sebut sebagai klimaksnya
adalah ketika perahu bertemu bagian sungai yang lebih rendah. Tak kurang dari empat
titik yang memaksa kami meluncur, titik terdalam mencapai 3 meter. Beberapa
detik sebelum meluncur, Mas Candra memberi aba-aba. Kami pun merapatkan dayung
ke perahu dan menggenggam erat tali. Begitu perahu meluncur, kami berteriak
sekencang-kencangnya hingga perahu jatuh terhempas ke sungai. Teriakan kami
lantas berubah menjadi tawa tak tertahan.
Rafting memang olahraga fun yang memacu adrenalin. Segala beban pikiran serasa terlepas.
Jujur saja saya ketagihan. Jika ada kesempatan, saya ingin mencoba rafting di Songa, Probolinggo, yang
kabarnya levelnya lebih tinggi dibanding Kasembon. Sebelumnya, tahun 2015, saya
pernah mencicipi rafting di SungaiKromong, Pacet, Mojokerto. Setiap rafting
punya keseruan yang berbeda. Sungai Kesambon lebih luas dan deras. Sedangkan Sungai
Kromong lebih jernih dengan pemandangan tebing yang eksotis.
Teriak kencang sambil memacu adrenalin |
Perahu karet serasa terhempas ke sungai |
Kepuasan tak terhingga setelah meluncur |
Untuk info lengkap tentang fasilitas dan tarif rafting Kasembon, klik saja web resminya. Mereka juga
menyediakan kegiatan river tubing, off road, flying fox, mountain tracking,
paint ball, camping, dan jasa foto. Di sana juga tersedia home stay untuk menginap di tepi sawah. Pengunjung, apalagi yang
datang bersama rombongan, disarankan reservasi terlebih dulu untuk mendapatkan pelayanan
yang memuaskan. (*)
22 comments
Seru banget acaranya Mas, pengen ikutan main rafting dan ngerasain dingin nya air Kasembon
ReplyDeleteCoba aja waktu pulang ke Malang, Ko. Dijamin seru banget.
DeleteWah, cocok sekali Kasembon ini buat sekolah, perusahaan, atau organisasi ya Pak. Bikin makin solid!
ReplyDeleteBetuuul, Pak Zaenal. Dijamin seru dan puas hehe.
Deletesudah lama banget tahu tentang rafting di kasembon ini. tapi belom pernah cobain, abis baca ini jadi pengen ngerasain keseruannya juga :D
ReplyDeleteCoba aja Kak, bareng keluarga besar hehee. Tapi kalo anak, kayanya nunggu dia 7 tahun.
DeleteApa air begitu setiap saat bisa dijumpai, atau adax Musiman Cak?
ReplyDeleteKondisi air, kata kru rafting, stabil, Pak. Sebab, ada pintu air dari Waduk Selorejo yg bisa dibuka tutup untuk kepentingan pengairan di sini.
DeleteDuh mas, tulisanmu bikin kangen Malang, hehe
ReplyDeleteDulu pernah nyoba rafting di kasembon ini. Bikin nagih emang. Apalagi airnya seger banget.
Waah, pernah tinggal di Malang ya, Kak. Saya juga ketagihan rafting di sini. Kapan-kapan masih mau lagi.
DeleteSeumur2 saya baru dua kali ikut rafting. Melihat Mas Edy dengan rekan-rekan guru bersemangat dan bahagia menikmati jebur-jebur di jeram Kasembo, duh akujuga pengen. Ikut mendayung gak mas? Apa lupa karena keasyikan teriak-teriak?
ReplyDeleteSama dong, Mbak Evi, saya juga baru dua kali dan ketagihan. Saya mendayung doong (kalau ga lupa hihihi).
DeleteAhh kebayang serunya raftingg.... Dulu sempet ada rafting di kantor tapi lagi gak bisa.. Hiksss.... Padahal seru bangetttt... Kapan2 ke Malang ahhh. Mayan bisa outbond...
ReplyDeleteNah, kebetulan, ini cocok Mas Uwan buat acara kantor, buat buang penat, hehehe
Deleteseumur hidup belum pernah ngerasain rafting.. baru river tubing aja.. itupun ga deres sungainya.. hehehe...
ReplyDeleteKapan-kapan coba rafting Mas Andi, dijamin ketagihan deh, heheh
DeleteAku belum pernah rafting atau arung jeram, kayaknya seruuu. Apalagi pas meluncur dari ketingian gitu ya, perut rasanya seeeerrr.
ReplyDeleteAduh, itu nasi jagung sama ikan wader menggoda selera banget :D
Waah, kalo udah sekali nyoba, Kak Nugie bakal ketagihan deh. Adrenaline membuncah, hahaha.
DeleteNasi jagung dan ikan wadernya enak Kak
Seru ya mas kegiatannya.. Fun dapet, adrenalin terpacu, kekompakan juga ikut diasah :) Refreshing juga bisa lihat pemandangan alam yang indah..
ReplyDeleteBegitulah rangkumannya, Kak. Hehe.
DeleteKeren. ..
ReplyDeleteTerima kasih, Ardhi. Ayo coba :)
Delete