GROJOGAN SEWU KINI LEBIH TERAWAT
20:13:00
Setelah menghabiskan sarapan pagi di rest area Waduk Selorejo Ngantang, kami
memutuskan melanjutkan perjalanan ke Grojogan Sewu di Dusun Tretes, Desa
Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Kami hanya butuh waktu sekitar 20
menit untuk sampai di objek tujuan.
Dari arah Kota Batu, Grojogan Sewu terletak di sisi
kiri jalan raya. Tak ada tempat parkir khusus untuk mobil. Pengguna kendaraan
roda empat cukup memarkirnya di tepi jalan raya. Sedangkan untuk sepeda motor,
seorang warga menyediakan halaman rumahnya sebagai lahan parkir.
Warga lokal juga menyebut Grojogan Sewu dengan nama Coban
Sewu. Grojogan dan coban bermakna sama, air terjun.
Sedangkan sewu berarti seribu. Di
Jawa, kata sewu sering dipakai untuk
mewakili sesuatu yang berjumlah sangat banyak. Bisa ditebak sendiri, latar
belakang pemberian nama air terjun ini tentu saja karena tingginya curah air
terjun.
Bangunan pendapa |
Grojogan Sewu adalah air terjun yang bisa lihat dari
kejauhan ketika melewati jalan utama Batu-Jombang. Jaraknya hanya sekitar 200
meter dari jalan raya. Namun, air terjun ini tak sepopuler Coban Rondo. Karena
itu, tak banyak wisatawan yang menjadikan objek ini sebagai salah satu
destinasi mereka.
Tak ada tiket untuk masuk area wisata ini, alias
gratis. Kita tinggal menyeberangi sebuah jembatan sepanjang sekitar 30 meter.
Jalan cor setapak telah dibangun untuk memudahkan pengunjung menelusuri
pematang sawah.
Curah air terjun selalu tinggi |
Kondisi lokasi kian terawat |
Sekitar 10 menit berjalan kaki, kami sudah sampai di
Grojogan Sewu. Bagian pertama yang menarik perhatian saya adalah sebuah
bangunan berwarna dominan merah menyerupai kelenteng. Bangunan berlantai
keramik ini mirip pendapa. Sejumlah pengunjung tampak bersantai di sana. Sebatang
pohon beringin yang sangat teduh berdiri kokoh di samping bangunan merah itu.
Di bawahnya terdapat sebuah patung Buddha dan beberapa benda pemujaan seperti
dupa dan bunga.
Grojogan Sewu sudah bisa dinikmati dari pendapa merah
ini. Jika ingin mendekat di bawah air terjun berketinggian kurang lebih 50
meter ini, kita harus melewati jembatan kecil. Siap-siap basah terkena cipratan
air yang terbawa angin bisa sampai jembatan itu. Air terjun Grojogan Sewu
seperti membelah tebing yang ditumbuhi aneka tanaman hijau. Tak ada telaga di
dasar air terjun. Hanya tampak sedikit genangan karena air langsung mengalir ke
sungai tepat di sampingnya.
Patung Buddha |
Tempat pemujaan di bawah pohon beringin |
Sebenarnya ini adalah kunjungan kedua saya ke Grojogan
Sewu. Pada Desember 2015, saya pernah ke sini. Kesan saya, Grojogan Sewu kini
lebih terawat. Pada kunjungan pertama saya, mungkin karena sedang musim hujan,
air di genangan itu berwarna kecokelatan. Tampak beberapa sampah ranting pohon.
Jembatan kecil di dekat air terjun pun kusam dan berlumut. Kini, air terjun
sangat jernih. Jembatan kecil di dekat air terjun telah dicat merah dan kuning,
senada dengan cat pendapa. Panorama hijau di sekitar tebing Grojogan Sewu kian menyejukkan
mata.
Jika kebetulan melewati jalur ini, tak ada salahnya kita
menjadikan Grojogan Sewu sebagai tempat beristirahat. Selain mengumpulkan
kembali tenaga, kita bisa menggunakan sejumlah fasilitas yang ada seperti
musala dan toilet yang terbilang bersih.
Panorama hijaunya menyejukkan mata |
Tak bosan meski dua kali ke sini |
Apalagi, warga Desa Bendosari telah mengembangkan
potensi desanya ini dengan konsep kampung ekowisata. Selain Grojogan Sewu,
mereka juga menawarkan Grojogan Mutiara, river
track Sungai Kahuripan, petik apel, paket motor trail, hill walking, dan panen madu alami. Bukan hanya itu. Sejumlah
program pelestarian mata air di desa itu juga mereka jadikan sebagai wahana
wisata edukatif. Di antaranya, mikrohidro, pertanian ekologis, program biogas
kotoran ternak sapi, dan upacara tradisional ruwatan mata air. (*)
9 comments
pernah mampir kesini waktu menuju Batu. Bener dari jalan keliatan :D
ReplyDeleteIya Mas, jalan kaki ke air terjun ga sampe 10 menit, hehe.
DeleteTinggi juga ya air terjunnya.
ReplyDeleteLumayan, Mas, hehe
Deleteaku belum pernah nulis tentang daerah kampung halaman aku sendiri nih Mas hehe...
ReplyDeleteKo Har sibuk keliling nusantara, hehe
Deletesenang banget kalau melihat sesuatu yang terawat dan bersih, semoga lingkungan dan alamnya tetap terjaga dan bisa dikujungi banyak orang
ReplyDeleteAmiiiiin. Ini ga lepas dari peran pengelola dan pengunjung yang turut menjaga kebersihan objek ini Mas.
DeleteIf the participant fails to hit the bonus throughout these "standby video games", it is added to the "stock" for later collection. Many current video games, after ending a bonus round, set the likelihood to launch further stock very high for the primary few video games. As a result, a fortunate participant could get to play several 포커 게임 of} bonus rounds in a row (a "renchan"), making payouts of 5,000 and even 10,000 cash potential.
ReplyDelete