COBAN RONDO BUKAN HANYA AIR TERJUN
23:10:00
Jika ditanya, objek wisata alam apa yang sangat populer di
Malang, salah satu jawabannya pasti Coban Rondo. Tak salah jika air terjun yang
di terletak di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, ini menjadi primadona. Aksesnya
sangat mudah, bahkan bus besar pun bisa sampai lahan parkir. Selain itu,
kawasan Coban Rondo kini dilengkapi objek-objek menarik lainnya.
Saya bahkan sudah dua kali berkunjung ke Coban Rondo. Pada Desember
2015, saya bersama keluarga menikmati indahnya taman labirin dan rumah anggrek
serta sejuknya air terjun Coban Rondo. Taman labirin dan rumah anggrek dapat
ditemui sekitar 250 meter setelah loket tiket Coban Rondo. Eits, jangan
buru-buru. Sepanjang jalan, pemandangan yang tersaji adalah hamparan hutan
pinus yang menurut saya eksotis.
September 2016 ini, saya kembali mendatangi Coban Rondo untuk
mendampingi siswa-siswa saya yang sedang mengikuti latihan dasar kepemimpinan
(LDK). Kali ini, saya merasakan sendiri serunya menginap di camping ground serta beberapa kali
menyambangi air terjun Coban Rondo. Bumi perkemahan yang disediakan oleh
pengelola berada di sepanjang jalan dan hutan menuju air terjun.
Lika-liku taman labirin |
Menurut saya, camping
ground di kawasan Coban Rondo bisa dikatakan ideal. Lahannya sangat luas,
pengunjung tinggal memilih lokasi yang dekat dengan jalan atau sedikit masuk ke
hutan. Semua kawasan sejuk dan teduh karena rimbunnya pepohonan pinus dan
cemara. Setiap area camping ground telah
dilengkapi kamar mandi dan toilet yang cukup bersih untuk ukuran objek wisata alam.
Airnya sangat dingin dan terus mengalir sehingga pengunjung tak perlu khawatir
bak mandi bakal kosong.
Jangan ditanya soal udara dinginnya pada malam hari. Tapi
tenang, pakaian tebal dan alas tidur kedap air bisa diandalkan sebagai
pelindung tubuh. Menyalakan api unggun, bakar jagung, atau minum minuman hangat
bisa menjadi pilihan aktivitas yang berkesan. Jika malas menyiapkan makanan
sendiri, warung makanan dan minuman pun tersedia. Sekadar info, warung-warung
tersebut juga menjual kayu bakar, jaket, syal, topi, dan sarung tangan.
Gapura masuk Coban Rondo |
Monyet liar banyak ditemui |
Air terjun Coban Rondo sebagai objek utama pun tak kalah
menarik. Berada di ketinggian 1.135 meter di atas permukaan laut, Coban Rondo
diselimuti suhu rata-rata 20 derajat celsius. Air yang bersumber dari mata air
Cemoro Dudo jatuh dari ketinggian 84 meter. Pada musim hujan, debit air 150
liter/detik, sedangkan pada musim kemarau 90 liter/detik. Air terjun seolah
membelah tebing tinggi nan curam. Dasar tebing berupa bebatuan dan sungai yang
mengalir menuju hutan pinus. Monyet-monyet pun masih liar berkeliaran di sana.
Selalu ramai pengunjung |
Cocok untuk objek wisata keluarga, sekolah, atau kantor |
Asal-usul Coban Rondo pun cukup memikat perhatian. Air terjun
ini berasal dari kisah sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan
pernikahan. Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, sedangkan
mempelai pria bernama Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro.
Kedua orang tua Dewi Anjarwati melarang sepasang pengantin
ini bepergian karena baru selapan (sekitar
satu bulan) menikah. Namun, sepasang sejoli ini bersikeras pergi dengan
keberanian menerima risiko apa pun. Dalam perjalanan, keduanya dikejutkan
dengan kehadiran Joko Lelono yang tidak diketahui asal-usulnya. Tampaknya, Joko
Lelono terpikat akan kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya dari
tangan Raden Baron Kusuma.
Punya legenda dan jadi cerita rakyat |
Dijadikan objek wisata sejak 1980 |
Suhu rata-rata 20 derajat celsius |
Perkelahian pun tak dapat dihindarkan. Kepada para
pengawalnya, Raden Baron Kusuma berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di
suatu tempat yang ada air terjunnya (coban).
Perkelahian berlangsung lama dan sengit. Kedua pria ini akhirnya meninggal.
Dewi Anjarwati pun menjadi seorang janda (rondo).
Sejak saat itulah, air terjun tempat Dewi Anjarwati menunggu suaminya itu
disebut Coban Rondo. Konon, batu besar tepat di bawah air terjun adalah tempat
duduk sang putri kala itu.
Saya dan Coban Rondo |
Menjadi sumber air PDAM Kecamatan Pujon |
Coban Rondo pertama kali digunakan sebagai objek wisata pada
1980. Hingga saat ini, objek yang berada di wilayah KPH Perum Perhutani Malang
ini menjadi destinasi pilihan para wisatawan, baik bacpacker atau mereka yang datang bersama rombongan. Akses yang
mudah serta lahan parkir yang luas dan sangat dekat dengan air terjun menjadi
pertimbangan utama. Apalagi, selain bumi perkemahan, taman labirin, dan rumah
anggrek, Coban Rondo juga dilengkapi beragam wahana outbond dan permainan seperti paint
ball dan flying fox.
Coban Tengah |
Jika Anda punya banyak waktu, lengkapi petualangan ke Coban Rondo dengan mengunjungi Coban Tengah. Letaknya sekitar 1,5 meter dari camping ground. Saya sempat merasakan sensasi kealamian air terjun
yang sangat jauh lebih sepi dibanding Coban Rondo ini. Bahkan, jika sedang
beruntung seperti saya, tak ada satu pengunjung lain di sana selain Anda. (*)
10 comments
Sejuk suasananya, seger airnya pak 👍
ReplyDeleteJelaslah, Malang punya, hehe
DeleteAndai iso digawe adus yah.... Andai ga bejubel pengunjunge yah... Haduuuh segerrr.... #mendadak_d_kadoor
ReplyDeleteHemmmm, sak kayahe #d_kadoor
DeleteKeren mas air terjunnya. Terus taman labirinnya kayak di film Jackie Chan gitu.
ReplyDeleteTaman labirin ini memang magnet tersendiri, Mas.
Deletesalah satu daya tarik utama dari coban rondo ya taman labirinnya...
ReplyDeletesering masuk liputan TV euy...
aku belum pernah kesitu.... heuheuheu
Kalau ada kesempatan, coba keseruan taman labirin Coban Rondo. Instagramable juga lho, hehe.
Deletepengen coba labirinnyaa!!
ReplyDeleteAdis takdos
travel comedy blogger
www.whateverbackpacker.com
Bagus memang, hehe
DeleteTerima kasih sudah mampir