MENYAMBANGI AIR TERJUN SEDUDO SETELAH MUSIBAH
23:51:00
Turun dari Bukit Watu Lawang, saya tancap gas menuju Air
Terjun Sedudo. Saya belum pernah mengunjungi objek wisata yang sebenarnya sudah
sangat populer di Nganjuk dan sekitarnya ini. Karena itu, saya tak mau menyia-nyiakan
kesempatan. Tiket seharga Rp 10 ribu sudah di tangan, lokasinya pun tak jauh
dari Bukit Watu Lawang. Saya juga penasaran seperti apa kondisi Sedudo kini setelah
ditutup beberapa bulan lantaran pernah terjadi musibah tebing longsor hingga
merenggut tiga nyawa pengunjung.
Jalan berkelok dan menanjak menuju Air Terjun Sedudo yang
terletak di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, ini diapit dua bukit hijau. Udara
sejuk di kawasan yang terletak di ketinggian sekitar 1.438 meter dari permukaan
laut ini mampu menyegarkan badan. Begitu sampai di tempat parkir, tak sedikit
mobil dan motor yang telah berjajar rapi. Warung dan toko suvenir pun ramai
pembeli. Itu artinya, pengunjung objek wisata ikon Kabupaten Nganjuk ini tak
bisa dibilang sedikit. Dengan harapan masih bisa memotret air terjun dengan angle yang tepat, bergegas saya
mempercepat langkah.
Ikon pariwisata Kabupaten Nganjuk. |
Objek yang tepat untuk keluarga |
Lebih ramai saat 1 Sura. |
Untuk melihat dari dekat Air Terjun Sedudo, saya harus
menuruni jalan setapak yang telah dibangun berbentuk tangga. Jalan ini lumayan
lebar. Pagar besi pembatas menjadi pengaman di kanan dan kiri jalan. Jalan
tersebut berkelok seolah memberi kesempatan kepada pengunjung untuk menikmati
pemandangan yang ada. Warung-warung yang menjajakan minuman dan makanan khas
Nganjuk seperti nasi jagung pun menjadi tempat bersitirahat yang nyaman jika
kaki telah lelah berjalan.
Sekitar 200 meter kemudian, sampailah saya di dasar air
terjun. Seperti dugaan saya, para pengujung memadati area luas di dasar air
terjun yang telah dipaving itu. Sebagian pengunjung berada di telaga air
terjun. Sebagian pengunjung menikmati kemegahan air terjun setinggi 105 meter
ini dari kejauhan. Sebagian lainnya mendatangi warung makanan dan toko suvenir.
Semua tak lepas dari kegiatan berfoto.
Air terjun berketinggian 105 meter. |
Udara sejuk menjadi daya pikat. |
Air Terjun Sedudo memang telah lama menyedot banyak pengunjung.
Mereka yang umumnya datang beserta keluarga menikmati udara sejuk dan panorama
khas pegunungan. Namun, ada saja yang masih percaya akan mitos tentang khasiat
mandi di telaga air terjun ini. Bahkan, di papan informasi yang dipajang Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Pemkab Nganjuk di jalan masuk ke Sedudo,
tertulis bahwa menurut kepercayaan masyarakat setempat, Air Terjun Sedudo
memiliki kekuatan supranatural. Karena itu, setiap tahun pada tanggal 1 Sura
(bulan Jawa), di air terjun ini diadakan ritual besar bernama Mandi Sedudo,
dipimpin oleh sang bupati.
Untuk keamanan pengunjung yang mandi, ada pagar pembatas. |
Airnya jernih dingin. |
Namun, pada 21 Juli 2015, terjadi sebuah musibah. Tiga orang
pengunjung tewas, lima orang luka berat, dan tujuh orang lainnya luka ringan
lantaran tertimpa bebatuan yang longsor dari tebing air terjun. Setelah beberapa bulan ditutup,
kini akses masuk objek air terjun ini kembali dibuka. Untuk mengantisipasi
hal-hal yang tidak diinginkan, pengelola memasang banyak papan peringatan di
sana. Di antaranya, larangan mandi di area telaga yang telah dibatasi bambu dan
imbauan meninggalkan lokasi jika turun hujan.
Saya dan Sedudo. |
Pengunjung masih boleh mandi dan berenang di telaga air
terjun. Namun, area yang dinyatakan aman adalah sisi tepi telaga. Hanya, karena
ramai pengunjung, saya cukup membasuh muka. Saya termasuk yang tak percaya
mitos awet muda hanya karena mandi atau membasuh muka di Air Terjun Sedudo.
Tetapi, jujur saja, saya pun tak mampu menahan godaan dingin, jernih, dan
segarnya air telaga. (*)
6 comments
Aku Belom Pernah Kesana, Sepertinya Kok Menarik, Jadi Pengen Kesana Sama Istri & anak
ReplyDeleteCocok, Mas Tris! Memang objek ini pas untuk keluarga.
DeleteMembaca tulisan kakak satu ini nggak pernah bosen, tempat wisata yang dikunjungi selalu baru buat aku.
ReplyDeleteTerima kasih banyak, Mas. Semoga bermanfaat.
DeleteNumpang Link Pk
ReplyDeletehttps://camilan-bojonegoro.blogspot.co.id/
Monggo, Mas Tris.
Delete