TERBANG ALA PARALAYANG DI GUNUNG BANYAK
20:13:00
Manusia memang tak pernah puas. Ditakdirkan mampu berjalan
saja tak cukup bagi makhluk Tuhan yang dikaruniai paket lengkap akal dan nafsu
ini. Manusia ingin bisa berenang seperti angsa, menyelam seperti ikan, dan
terbang seperti burung. Dengan akalnya, manusia pun berusaha memenuhi nafsunya.
Beragam alat dan cara ditemukan untuk berenang, menyelam, dan terbang. Salah
satu penemuan manusia untuk terbang adalah paralayang. Jika ingin mencoba,
datang saja ke Gunung Banyak di kawasan Kota Batu.
Panorama Gunung Banyak |
Gunung Banyak berlokasi di Dusun Brau, Desa Gunungsari,
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Objek ini terletak di kawasan perbatasan antara
Kota Batu dan Kabupaten Malang, tepatnya Desa Pandesari, Kecamatan Pujon. Karena
itulah, lokasi ini bisa ditempuh dari dua jalur, yatu dari Kota Batu atau Pujon.
Titik temunya adalah sebuah pertigaan di Desa Songgokerto, Kecamatan Pujon. Tak
sulit menemukan Gunung Banyak karena terdapat sejumlah papan petunjuk arah.
Yang jelas, setelah turun dari jalan utama Batu-Jombang, pengunjung akan menempuh
perjalanan sekitar 300 meter.
Jangan bayangkan pendakian untuk sampai di puncak Gunung Banyak.
Kita bisa mengendarai mobil atau motor. Jalan yang belum beraspal menuju Gunung
Banyak memang berkelok dan menanjak hingga area parkir. Namun, motor dan mobil
jenis apa pun bisa dipakai. Tak sedikit motor matic yang saya lihat di tempat parkir bertarif Rp 10 ribu itu.
Dari tempat parkir, tak lebih dari 5 menit jalan kaki pengunjung sudah sampai
di puncak Gunung Banyak.
Lokasi lepas landas paralayang |
Dari puncak gunung berketinggian 1.340 mdpl ini, kita bisa
melihat hamparan pemandangan hijau dengan latar belakang Gunung Panderman. Pemandangan
hutan pinus dan perkebunan di sisi kanan gunung tampak menyegarkan mata.
Sedangkan di sisi kiri gunung, hamparan sawah dan perkampungan tampak
menyerupai miniatur. Gunung Panderman berdiri kokoh menjadi pembantas antara
bumi dan langit. Saat cuaca cerah, pemandangan ini tersaji lengkap. Namun, pada
saat-saat tertentu, kabut menyelimuti pegunungan.
Kegiatan menarik yang bisa dilakukan pengunjung Gunung Banyak
adalah paralayang. Mari kita intip, seperti apa penjabaran paralayang menurut
wikipedia. Paralayang (bahasa Inggris: paragliding)
adalah olahraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain (parasut) yang
lepas landas dengan kaki dari lereng bukit atau gunung dengan memanfaatkan
angin. Angin yang digunakan sebagai sumber daya angkat yang menyebabkan parasut
ini melayang tinggi di angkasa terdiri atas dua macam, yaitu angin naik yang
menabrak lereng (dynamic lift) dan
angin naik yang disebabkan oleh thermal (thermal
lift).
Mengangkasa |
Hanya mengandalkan angin |
Terbang tandem pun bisa |
Hamparan perkebunan |
Mendarat di tanah lapang |
Dengan memanfaatkan kedua angin tersebut, maka penerbang
dapat terbang sangat tinggi dan mencapai jarak yang jauh. Yang menarik adalah
semua itu dilakukan tanpa menggunakan mesin, semata-mata hanya angin. Peralatan
paralayang sangat ringan. Berat seluruh perlengkapannya (parasut, sabuk/harness, parasut cadangan, dan helm)
sekitar 10-15 kilogram. Semua peralatan ini didesain sangat praktis dan dapat
dimasukkan ke dalam ransel. Peralatan pendukung terbang yang digunakan antara
lain variometer, radio/HT, GPS, windmeter, dan peta lokasi terbang.
Gunung Banyak kerap dijadikan lokasi oleh komunitas pengemar
paralayang beraksi. Namun, pengunjung yang sama sekali tak pernah mencoba
olahraga ektrem ini pun bisa mencicipinya. Dengan merogoh kocek Rp 350 ribu,
pengunjung bisa terbang ditemani seorang instruktur. Terbang tandem inilah yang
saya saksikan saat berkunjung ke Gunung Banyak.
Gunung Panderman |
Kadang berkabut |
Sebagai persiapan, sesudah briefing, pengunjung yang ingin merasakan sensasi paralayang mengenakan
peralatan terbang. Begitu posisi siap dan angin telah mendukung untuk terbang,
instruktur dan pengunjung itu berlari terjun ke jurang. Setelah lepas landas, sang
pilot dan penumpang duduk di harness yang menggantung di bawah sayap
kain yang bentuknya ditentukan oleh ikatan tali dan tekanan udara yang memasuki
ventilasi di bagian depan sayap. Mereka mendarat di tanah lapang atau
perkebunan di bawah gunung. Untuk kembali ke puncak Gunung Banyak, penyedia
jasa paralayang menyiapkan motor.
Saya dan Gunung Banyak |
Pada malam hari, view
dari atas Gunung Banyak kabarnya juga menarik. Kerlap-kerlip lampu Kota Batu terhampar
sepanjang mata memandang. Jika ingin menginap, tersedia sejumlah vila di
kawasan ini. Atau, kalau ingin merasakan serunya bermalam dengan suasana hutan
di pegunungan, coba saja menginap di Omah Kayu. Saya akan menulis artikelnya
minggu depan. (*)
Panorama Gunung Banyak |
4 comments
ReplyDeleteWow fotonya benar benar bercerita
Waah, matur suwun, Dulur. Liburan akhir tahun pelajaran ayo jalan lagi! Hehehe
DeleteAyo come on
ReplyDeleteSemoga jadiii, amin
Delete