OMAH KAYU DI GUNUNG BANYAK, BATU
20:20:00
Setelah menonton atau mencoba sendiri paralayang di Gunung Banyak, Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, jangan
buru-buru turun. Luangkan waktu sebentar untuk mencoba sensasi Omah Kayu. Destinasi
ini unik. Pengunjung bisa menginap atau sekadar bersantai di rumah dan ambalan
yang terbuat dari kayu. Ini bukan rumah atau ambalan biasa karena berada di
batang-batang pohon pinus. Dengan view
pegunungan, sawah, kebun, dan pemukinan dari ketinggian, tak sedikit pengunjung
yang lupa waktu.
Gunung Panderman di seberang Gunung Banyak |
Mengundang banyak pengunjung |
Omah Kayu berarti rumah kayu. Objek ini terletak hanya sekitar 100 meter dari kawasan take off paralayang di Gunung Banyak. Bahkan, dua objek tersebut menggunakan satu tempat parkir yang sama. Namun, pengunjung Omah Kayu harus membeli tiket masuk Rp 5.000 untuk masuk areal rumah pohon itu. Terdapat beberapa rumah kayu dan ambalan. Semua terpasang di batang-batang pohon pinus yang tumbuh di sepanjang tebing. Pengunjung cukup berjalan kaki di jalan setapak untuk memilih rumah kayu atau ambalan yang diinginkan.
Seru untuk bersantai |
Wajib diabadikan |
Tak takut ketinggian |
Umumnya, pengunjung yang datang hanya duduk-duduk santai
menikmati suasana. Bisa dipastikan, kesempatan langka itu menjadi momen yang
harus diabadikan. Saat sepi pengunjung, kita tentu bisa bebas memilih rumah
atau ambalan kayu. Namun, saat ramai pengunjung, kita harus sabar mengantre
jika semua rumah dan ambalan kayu telah berpenghuni. Butuh kesabaran ekstra
kalau pengunjung yang sedang mendapat giliran berfoto di sana lupa waktu alias
tak sadar bahwa sederet pengunjung lain sedang menunggu giliran. Sayangnya, tak
ada petugas yang mengatur durasi setiap pengunjung berada di teras rumah atau ambalan
kayu.
Kadang jadi lupa waktu |
Ambalan kayu yang tak dipakai |
Saya dan Omah Kayu |
Sebenarnya, pengelola Omah Kayu juga menyewakan enam unit rumah
kayu itu untuk penginapan. Dengan tarif Rp 300-450 ribu/malam, pengunjung bisa
merasakan sensasi menginap di kawasan bersuhu udara dingin ini. Pada malam
hari, pemandangan yang tersaji adalah kerlap-kerlip lampu pemukiman Kota Batu.
Pada pagi hari, kabut putih tentu menambah eksotisme hutan pinus ini. Hangatnya
sunrise juga menjadi pesona yang
menggoda untuk dinikmati. (*)
5 comments
Oma Kayu memang tempatnya cocok buat foto-fotoan. Tapi, baik pemburu foto atau penyewa kamar, wajib waspada khususnya saat hujan. Pondok kayu yang melekat langsung di pohon, rawan tersambar petir :)
ReplyDeleteWaaah, makasih infonya, Mas Rifqy. Sekaligus ini peringatan ya buat yang mau ke sana pas musim hujan.
DeleteOma Kayu memang 'instagramable' banget buat foto-fotoan. Ngehits pokoknya dah hahaha.
ReplyDeleteTapi, yang perlu diwaspadai baik bagi pengunjung maupun penyewa kamar, adalah waspada saat hujan. Posisi pondok kayu yang melekat langsung ke pohon, rawan tersambar petir saat hujan :)
dan beruntungnya say bisa menikmati kerlip kota batu waktu malam hari sebelum pondokan paling atas digunakan :D
ReplyDeleteWaaah, mantaap, Mas Johanes. Saya masih penasaran view malam hari di sana.
Delete