MAZOLA, PERPADUAN GUA DAN TAMAN SATWA
21:07:00
Siang itu panas cukup terik. Matahari di langit Lamongan
memancarkan sinar panasnya. Namun, itu bukan penghalang bagi puluhan keluarga
untuk menghabiskan sisa liburan Lebaran bersama. Saya pun demikian.
Sebelum terjerat aktivitas pekerjaan, tiga hari terakhir liburan saya
manfaatkan untuk mendatangi kawasan Pantura Lamongan, tepatnya di Kecamatan
Paciran. Di sana terdapat Makam Sunan Drajat, Maharani Zoo & Goa Lamongan
(Mazola), dan Wisata Bahari Lamongan (WBL).
Destinasi pertama saya adalah Mazola. Nama resminya memang
Maharani Zoo & Goa Lamongan, tetapi saya selanjutnya memakai kata gua, bukan goa (sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia). Setelah memarkir
kendaraan dan masuk kawasan kebun binatang ini, saya segera berteduh di bawah
pohon-pohon rindang di dekat gerbang. Sebelum membeli tiket, saya baca dengan
teliti informasi yang tertera di kaca loket. Harga tiket weekdays (Senin-Kamis) Rp 40.000, sedangkan weekend (Jumat-Minggu) Rp 60.000. Pada musim libur atau hari libur
nasional, berlaku tiket weekend.
Ditawarkan juga paket terusan Mazola dan WBL. Jarak keduanya
memang berdekatan dan dikelola oleh investor yang sama. Harga tiket weekdays (Senin-Kamis) Rp 70.000, weekend (Jumat-Minggu) Rp 100.000. Pada musim libur atau hari libur
nasional, berlaku tiket weekend. Anak
bertinggi badan 85 cm sudah diharuskan membeli 1 tiket masuk.
Gerbang masuk Mazola |
Dulu, daya tarik lokasi ini hanya Gua Maharani. Gua ini
ditemukan pada tahun 1992 oleh sekelompok penambang fosfat yang dimandori oleh
seorang warga bernama Sunyoto. Gua ini kemudian diresmikan sebagai salah satu
objek wisata Kabupaten Lamongan pada tahun 1994. Untuk menarik semakin banyak
pengunjung, pada tahun 2008, Pemkab Lamongan menggandeng investor untuk
menyulap kawasan Gua Maharani menjadi kebun binatang. Jadilah gua ini sebagai
bagian dari salah satu wahana Mazola.
Selain mempercantik Gua Maharani, pengelola Mazola menambah
wahana baru untuk menarik pengunjung. Kini, mereka telah menyediakan sejumlah
wahana seperti taman satwa, galeri satwa, stone
gallery, gajah tunggang, Inca Lost Temple, Exotic Albino, dan bird park. Dengan beragam satwa dan
wahana edukatif ini, Mazola memang cocok untuk tempat berwisata bagi keluarga
atau pelajar. Konsep Mazola hampir sama dengan Jatim Park Batu. Maklum,
keduanya dikelola oleh investor yang sama.
Mandarin duck |
Setelah melewati loket pemeriksaan tiket, dengan iringan
musik ala Afrika yang terdengar di seluruh kawasan Mazola, pengunjung akan
disambut beragam taman satwa. Di antaranya, kuda nil, unta, zebra, rusa, aneka
burung, beragam reptil, dan masih banyak yang lain. Jumlahnya sekitar 120
spesies dari dalam dan luar negeri. Pengunjung tak akan tersesat di kawasan
seluar 3 hektare ini karena jalur kunjungan telah diatur sedemikian rupa dengan
banyak papan petunjuk arah. Kawasan ini juga telah ditumbuhi banyak pohon
rindang, membuat nyaman para pengunjungnya.
Setelah mengitari taman satwa, pengunjung bisa masuk ke
galeri satwa. Selain aneka serangga dan binatang mati yang telah diawetkan,
pengunjung juga bisa melhat dari dekat replika fosil binatang purba seperti
dinosaurus, mammoth, velociraptor, pterodactyl, tyrannosaurus, dan sejumlah
ikan purba. Bentuk dan ukurannya yang menyerupai aslinya membuat para
pengunjung yang membawa serta anak-anak menjadikan replika-replika ini sebagai background berfoto.
Selanjutnya, pengunjung diarahkan untuk memasuki Gua
Maharani. Pengunjung harus menapaki tangga turun sekitar 10 meter dan bertemu
dengan mulut gua. Sedikit cerita tentang sejarah penemuan gua ini, konon, pada
malam sebelum gua ditemukan, istri Sunyoto bermimpi melihat bunga-bunga yang
bercahaya dan dijaga oleh dua ekor naga raksasa. Dia juga melihat seorang
perempuan cantik mengenakan mahkota emas yang memancarkan beragam warna. Ketika
terbangun pada malam yang hening, istri Sunyoto merasakan bisikan kata
“Maharani”. Karena itulah, gua ini kemudian diberi nama Gua Maharani.
Jalan ke Gua Maharani |
Demi kenyamanan pengunjung, di dalam gua berkedalaman 25
meter dari permukaan tanah ini telah terdapat jalan beton dengan pagar besi di
sepanjang jalan. Selain itu, sejumlah kipas angin ukuran besar terpasang di
beberapa titik untuk mengurangi rasa pengap dan gerah. Stalagtit dan stalagmit
gua yang memiliki rongga seluas 2.500 m2 ini tampak eye cathing dengan lighting
berwarna-warni. Bebatuan unik beragam bentuk dan ukuran itu pun memiliki nama
dan diyakini menjadi bagian dari istana Ratu Maharani yang muncul dalam mimpi
istri Sunyoto.
Gua telah dilengkapi jalan beton |
Stalagtit-stalagmit beragam bentuk dan ukuran |
Keluar dari gua, pengunjung akan dibawa masuk ke stone gallery. Di kawasan ini dipajang
ratusan batu mulia dari berbagai negara. Beberapa koleksi telah berusia ratusan
tahun. Penggemar batu akik sepertinya akan betah berlama-lama mengagumi
keindahan batu-batu ini. Tak jauh dari stone
gallery, terdapat replika gua dan manusia prasejarah yang hidup di dalam
gua.
Koleksi stone gallery |
Replika manusia dan gua prasejarah |
Bird park menjadi objek yang tak kalah
menarik. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan burung sun conure.
Sebelum masuk kandang burung berbulu cerah dan indah ini, petugas memberikan
segenggam biji-bijian. Begitu masuk kandang, saya pun diserbu beberapa ekor sun
conure. Burung jinak ini hinggap di bahu dan telapak tangan saya. Mereka mematuk
dengan lahap bijian-bijian itu. Seru rasanya berada di sini karena
burung-burung ini datang dan pergi bergantian.
Sun conure |
Selanjutnya masih ada taman satwa berpenghuni orang utan,
harimau putih, beragam jenis monyet, dan aneka unggas. Binatang-binatang unik
pun dapat pengunjung saksikan di Exotic Albino. Semua hewan yang ada di sini memiliki
kelainan gen albino alias berwarna putih sekujur tubuhnya. Atraksi
burung-burung lucu menjadi bagian yang sayang jika dilewatkan. Terdapat
panggung kecil dengan deretan kursi pengunjung untuk menyaksikan atraksi ini.
Saya dan sun conure |
Durasi kunjungan yang hampir dua jam bisa jadi menyebabkan
baterai handphone melemah. Jika lupa
membawa power bank, jangan khawatir. Di Mazola tersedia secara
gratis charging station lengkap
dengan kabelnya, berbagai merek gadget
pula. Pengunjung bisa menunggu daya baterai penuh sambil menikmati wisata
kuliner yang ada. (*)
6 comments
Bagus juga ya Goa Maharaninya. Dulu meremehkan keasliannya, malah berpikir goanya penuh sesak banyak coretan dari pengunjung terusan dari WBL. Ternyata apik! Nice share mas Edy ^^
ReplyDeletePengelolaan objek ini bisa dibilang bagus, Kak Halim. Ga ada coretan di Gua Maharani.
DeleteMakasiiih sudah mampir lagi :-)
Bersa banget suasan afrika nya mas... :) salam kenal ya mas..
ReplyDeleteTerima kasiih. Salam kenal juga :-)
DeleteLoved reading this thhanks
ReplyDeleteAwesome blog you have hhere
ReplyDelete