PESONA BARU TUBAN, PANTAI REMEN
21:29:00
Pantai berpasir
putih di Tuban? Serius ada? Pertanyaan itulah yang sempat terlintas ketika saya
pertama kali mendengar kabar bahwa kota yang populer dengan minuman khasnya,
tuak, ini memiliki Pantai Remen, pantai berpasir putih. Maklum, pantai-pantai
di Tuban dan sekitarnya umumnya berpasir hitam dan berair keruh. Dan, akhirnya
saya pun menyaksikan dengan mata kepala sendiri hamparan pasir putih di Pantai
Remen akhir Juli lalu.
Panorama laguna Pantai Remen |
Pantai Remen berada
di Desa Remen, Kecamatan Jenu. Jaraknya sekitar 20 kilometer dari Kota Tuban ke
arah Semarang dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Setelah turun dari
jalan raya, kendaraan harus melewati jalan kecil berbatu. Tenang, tak perlu
jalan kaki jauh karena kendaraan bisa diparkir di dekat pantai. Tak ada tiket
masuk, cukup bayar ongkos parkir.
Siang itu, cuaca
sangat terik. Namun, itu sama sekali tidak mengurangi niat saya menjelajahi
Pantai Remen. Begitu turun dari kendaraan, pemandangan pertama yang tersaji
adalah deretan pohon cemara di sepanjang pantai. Pohon-pohon ini sengaja
ditanam setelah pantai ini dikunjungi banyak wisatawan. Jadilah pohon-pohon
yang mulai tinggi ini menjadi tempat berteduh dan menikmati suasana santai di
tepi pantai.
Tempat anak-anak berenang |
Air dangkal dan jernih |
Sebelum bertemu
dengan bibir pantai, pengunjung akan disuguhi sebuah laguna. Bentuknya
menyerupai sungai, tapi airnya asin (saya benar-benar mengecap rasanya lho
heheh). Bagian ini terpisah dari laut oleh penghalang yang berupa pasir dan
bebatuan kecil berwarna putih. Pasir tersebut ditumbuhi deretan pohon cemara.
Bagian laguna yang dangkal menjadi tempat yang aman untuk anak-anak berenang
atau sekadar bermain air.
Beberapa meter dari
laguna itu, barulah terlihat pantai dengan hamparan pasir putihnya. Saya pun
sengaja menyentuh tekstur pasirnya. Di beberapa bagian pantai, pasir bertekstur
kasar mirip biji-bijian. Sedangkan di bagian lain pantai, pasir bertekstur
lembut dan halus. Warnanya memang benar-benar putih.
Sisi barat pantai |
Sisi timur pantai |
Pasir beragam tekstur |
Memang, air Pantai
Remen tak jernih alias agak kecokelatan. Namun, saya sangat tertarik dengan
buih putihnya yang selalu tampak eksotis saat bertemu dengan pasir putih. Langit
biru dan pohon-pohon cemara hijau menjadi perpaduan yang menarik bagi saya.
Hati-hati dengan ombaknya yang cukup besar jika ingin berenang.
Kalau ingin
merasakan suasana pantai lebih personal, jangan datang pada hari libur dan
akhir pekan. Pengunjung yang datang dengan rombongan komunitas, teman, atau
keluarga umumnya memadati pantai saat libur tiba. Saya yang saat itu datang pas
libur Lebaran terpaksa berbagi spot foto dengan para pengunjung lainnya.
Saya dan Pantai Remen |
Menurut saya, Pantai
Remen butuh pengelolaan yang lebih serius oleh pihak pemerintah setempat. Banyaknya
pengunjung dan menjamurnya pedagang tentu saja meninggalkan permasalahan. Apa
lagi kalau bukan sampah? Pasir putih Pantai Remen terancam tak indah lagi jika
sampah bertebaran di sana-sini. (*)
Pantai Remen dan deretan pedagang |
4 comments
Masih Hidden Paradise kah?
ReplyDeleteSurga Tersembunyi
Sudah banyak pengunjung, Mas Wizam
DeleteSaya rasa masih bahaya untuk berenang ya ? ombaknya geude gitu...
ReplyDeleteSepertinya begitu, Mas Fatah.
Delete