BERZIARAH KE MAKAM SEPANJANG 9 METER
17:39:00
Berapa panjang makam yang pernah Anda lihat? Mungkin paling
panjang seukuran tinggi rata-rata manusia ya. Nah, Sabtu 4 Juli lalu saya
sengaja berziarah ke kompleks makam dengan sejumlah makam panjang. Tak
tanggung-tanggung, panjangnya mencapai 9 meter! Kompleks makam yang telah diresmikan
sebagai situs bersejarah dan cagar budaya ini terletak di Desa Leran, Kecamatan
Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Nama resminya adalah Makam Siti Fatimah
Binti Maimun, dikenal juga dengan nama Makam Panjang.
Pagi itu, di kompleks Makam Panjang tak tampak satu pun pengunjung
lain. Hanya ada saya dan istri. Beberapa langkah sebelum memasuki pintu gerbang
makam, seorang perempuan paruh baya memanggil kami.
“Pak, Bu, mohon isi buku tamu dahulu,” ujarnya. Ternyata
beliau adalah juru kunci Makam Panjang. Namanya Hj. Ainur Rofiah.
Kami diajak masuk rumah sederhana yang juga menjadi tempat
tinggal Bu Ainur dan keluarganya. Setelah mengisi buku tamu, sejenak saya
menyempatkan diri bertanya jawab dengan beliau. Dengan ramah beliau
memperkenalkan diri dan menjabarkan tugasnya sebagai juru kunci. Atas
permintaan saya, beliau juga berkisah sedikit tentang sejarah orang-orang yang
dimakamkan di kompleks Makam Panjang.
Dua makam panjang penjaga |
Sebagian besar jasad yang dimakamkan di tempat ini adalah
para penyebar agama Islam dari Malaka pada tahun 1000-an. Salah satu makam yang
juga menjadi nama situs ini adalah makam Siti Fatimah. Beliau adalah putri
penyebar agama Islam dari Malaka, Sultan Mahmud Mahdad Alam (Maimun). Siti
Fatimah meninggal di usia 18 tahun sesaat setelah terserang wabah penyakit to’un (pagi terserang, sore meninggal
atau sebaliknya).
Makam Siti Fatimah terdapat di dalam bangunan kuno menyerupai
candi. Bangunan ini didirikan oleh Raja Brawijaya pada masa itu sebagai
ungkapan balas budi Raja Brawijaya kepada Sultan Mahmud yang telah memberinya
buah delima berisi intan dan perhiasan-perhiasan lainnya. Selain itu, bangunan
ini juga menjadi penebus rasa bersalah Raja Brawijaya karena telah menolak perjodohan
Siti Fatimah dengan putranya.
Peringatan untuk peziarah |
Setelah menuturkan sekilas cerita tersebut, Bu Ainur menyerahkan
kunci pintu bangunan makam Siti Fatimah. Saya dan istri kemudian masuk ke
kompleks makam tanpa Bu Ainur. Beberapa meter dari pintu gerbang, sudah terdapat dua buah
makam panjang di kanan dan kiri jalan, yaitu makam Raden Ahmad dan Raden Said.
Keduanya disebut sebagai penjaga atau penerima tamu.
Beberapa langkah kemudian, terdapat pintu gerbang lagi dengan tulisan “Mintalah Pada Allah”.
Rupanya, ini adalah peringatan kepada para peziarah yang salah pemahaman
tentang konsep doa. Beberapa peziarah kadang meminta sesuatu kepada orang-orang
yang telah dimakamkan itu untuk kelancaran rezeki, jodoh, atau keturunan.
Padahal, seharusnya mereka memohon hanya kepada Allah. Tujuan berziarah ke
makam adalah untuk mendoakan arwah para jenazah dan mengambil pelajaran tentang
perjalanan hidup mereka.
Bangunan menyerupai candi |
Bangunan makam Siti Fatimah menyerupai sebuah rumah batu dengan
tinggi sekitar 8 meter. Atapnya pun terbuat dari batu. Meski telah ditumbuhi sedikit
tanaman di dindingnya, bangunan ini masih tampak kokoh. Dengan kunci yang
diberikan Bu Ainur, kami membuka pintu bangunan. Pintu kayu tersebut sangat
kecil sehingga memaksa kami menunduk saat memasuki bangunan. Kabarnya, tujuan
dibuatnya pintu kecil adalah agar para peziarah melangkah sopan atau menunduk
saat masuk sebagai bentuk penghormatan. Aroma wangi tercium tajam. Meskipun cuaca
di luar panas, hawa di dalam bangunan justru dingin. Mungkin karena bangunan
ini cukup tinggi dan dilengkapi sejumlah lubang ventilasi. Seluruh dinding dan
lantai bangunan berwarna putih. Tak terkecuali batu nisan makam.
Pintu masuk makam Siti Fatimah |
Di dalam bangunan ini terdapat lima makam. Makam paling
istimewa adalah makam Siti Fatimah yang ditutup kain tirai berwarna hijau. Di
batu nisan makam tersebut tertulis bahwa Siti Fatimah wafat pada tahun 1081 Masehi
atau 474 Hijriah. Sedangkan empat makam lainnya adalah makam
saudara-saudaranya, yaitu Putri Seruni, Putri Keling, Putri Rucing, dan Putri
Kamboja.
Bangunan makam dari belakang sisi timur |
Menurut buku Sejarah
Makam Panjang karya Abu Qotadah, untuk mendirikan bangunan ini, Raja
Brawiijaya dibantu oleh pasukan jin Islam hanya dalam dua jam, yaitu pukul 22.00-24.00.
Sebenarnya, Raja Brawijaya ingin mendirikan bangunan yang lebih besar dan megah
dalam semalam. Namun, pada tengah malam, ayam jantan telah berkokok dan para
jin itu menyangka hari telah pagi. Mereka pun berhenti bekerja dan membiarkan
bangunan ini setengah jadi.
Dikelilingi bangunan kuno |
Lima makam dalam bangunan itu panjangnya masih sama dengan
makam pada umumnya. Untuk berziarah ke makam panjang, kami harus keluar
bangunan dan berjalan lagi sekitar 100 meter arah timur. Di sana terdapat makam
Sayyid Kharim, Sayyid Ja’far, dan Sayyid Syarif. Ketiganya berada dalam satu
areal yang dibatasi pagar setinggi pinggang orang dewasa. Mereka adalah
saudara-saudara Sultan Mahmud atau paman Siti Fatimah. Panjang masing-masing
makam sama, sekitar 9 meter.
Selain itu, masih ada tiga makam panjang lainnya, yaitu makam
Sayyid Jalal, Sayyid Jamal, dan Sayyid Jamaluddin. Mereka adalah para prajurit
Sultan Mahmud yang diberi kuasa untuk memegang dan mengurus barang-barang
puasaka pada masa itu.
Makam panjang prajurit Sultan Mahmud |
Saya pun penasaran dan bertanya kepada Bu Ainur, apakah mereka
yang berada di balik makam panjang itu memang tinggi badannya dulu mencapai 9
meter. Ternyata tidak. “Makam-makam ini dibuat panjang sebagai simbol perjalanan
dan perjuangan panjang mereka dalam menyebarkan agama Islam. Tinggi badan
mereka ya sama seperti kita. Saya beberapa kali diketoki (Jawa: diperlihatkan wujud mereka),” terang Bu Ainur. (*)
7 comments
Masya Allah, luar biasa. Tokoh-tokoh penyebar Islam penyebar hikmah. Filosofi panjangnya makam memberi penegasan, serta pemberian "rambu-rambu" agar memuliakan ziarah dengan meminta segalamya hanya kepada Allah :)
ReplyDeleteBetul Mas Rifqy. Ziarah ke makam ini memberi banyak pelajaran buat saya, semoga buat pembaca juga. Amiin.
DeleteMas, ini keren banget ya situsnya. Dan auranya Siti Fatimah kuat banget, aku sampai merinding bacanya...
ReplyDeleteKak Olip mesti ke sini, nih..
Saya juga merinding pas di sana, Mbak. Kami hanya berdua, si juru kunci ga nemenin. Kalau sendiri, mungkin saya berpikir dua kali buat masuk bangunan makam itu. Hehehe.
DeleteKirain memang orang yang dimakamkan disitu tinggi, ternyata cuma simbol saja ya :D
ReplyDeleteKirain juga gitu, Kak Fahmi, hehehe. Tapi ada juga sih versi yang bilang, makam ini memanjang sendiri karena karena mereka adalah wali. Wallahu a'lam.
DeleteManfaat Pucuk Merah
ReplyDeletePembersih wajah untuk kulit
berminyak