MENGENAL SEJARAH BALI DI MONUMEN BAJRA SANDHI
16:57:00Salah satu cara mengenal sebuah daerah adalah melalui museumnya. Nah, jika Anda ingin mengenal sejarah Bali, datang saja ke Museum Bajra Sandhi. Museum yang juga dikenal dengan nama Monumen Perjuangan Rakyat Bali ini berdiri megah di tengah Lapangan Renon, Jalan Raya Puputan, Denpasar Timur, Denpasar. Selain hari libur nasional, Museum Bajra Sandhi dibuka setiap hari. Pada Senin-Jumat, museum dibuka pukul 08.30-17.00 WITA. Sedangkan pada Sabtu-Minggu, pengunjung bisa masuk mulai pukul 09.30-17.00 WITA.
Monumen yang berdiri kokoh |
Monumen di antara rimbun pepohonan |
Akhir April lalu, saya bersama murid-murid SMA saya mengunjungi
museum yang dibangun pada 1987 dan baru diresmikan Presiden Megawati Soekarno
Putri pada 14 Juni 2003 ini. Kebetulan, pengunjung sedang tidak terlalu banyak.
Kami pun lumayan leluasa menjelajahi seluruh bagian museum. Monumen ini berada
di tengah-tengah lapangan yang luasnya mencapai 13,8 hektare. Sedangkan luas
bangunannya 70x70 meter.
Menurut denah bangunan yang saya baca, museum ini
terdiri atas tiga bagian utama. Pertama, bagian nistaning utama mandala, yaitu lantai dasar gedung dengan beberapa
ruang seperti ruang informasi, administrasi, pameran, perpustakaan, suvenir,
rapat, dan toilet. Kedua, madianing utama
mandala, yaitu lantai tengah tempat memajang 33 diorama perjuangan rakyat
Bali dari masa ke masa, mulai zaman prasejarah hingga masa perjuangan
kemerdekaan Republik Indonesia. Di bagian ini, terdapat kolam ikan bundar
bernama Puser Tasik dengan ornamen air mancur patung katak.
Kolam ikan Puser Tasik |
Lantai tengah (madianing utama mandala) |
Ketiga, utamaning
utama mandala, yaitu lantai atas yang juga disebut ruang peninjauan. Untuk
menikmati panorama sekeliling monumen dari lantai atas ini, pengunjung harus
menaiki tangga spiral setinggi sekitar 10 meter bernama tangga Tapak Dara. Saya
tidak berani berjalan terlalu cepat di tangga ini, khawatir pusing. Hehe. Dari
puncak museum ini, saya bisa melihat sejumlah bangunan penting di Bali seperti
Kantor Gubernur Bali, Gedung DPRD Provinsi Bali, dan Gereja Katedral Denpasar.
Sedangkan di bagian luar museum, terdapat kolam ikan
dan gazebo alias bale bengong di empat penjuru museum. Jika mulai lelah,
pengunjung bisa beristirahat di bale bengong ini sambil menikmati pemandangan
sekeliling museum. Di antaranya, lapangan dan taman nan luas serta
gedung-gedung penting di sekitarnya.
Tangga Tapak Dara |
Karena menjadi simbol perjuangan rakyat Bali, arsitektur
museum ini tak lepas dari nilai-nilai filosofi. Misalnya, anak tangga di
pintu utama berjumlah 17. Di dalam monumen terdapat 8 tiang besar yang disebut
Tiang Agung. Sedangkan monumen yang menjulang di bagian tengah berketinggian 45
meter. Bisa ditebak, angka-angka itu sama dengan hari kemerdekaan Republik
Indonesia, 17 Agustus 1945.
Puncak monumen |
Teras di lantai tengah |
Selain itu, bentuk dan detail bangunan ini pun
mencerminkan kepercayaan umat Hindu Bali. Bentuk bangunan ini saja menyerupai
bajra atau genta yang digunakan oleh pemimpin umat Hindu saat mengiringi
pengucapan mantra dalam upacara keagamaan. Karena itulah, museum ini dinamai
Bajra Sandhi. Begitu juga berbagai patung yang menjadi ornamen museum. Semua
memiliki makna filosofis sesuai kepercayaan umat Hindu. Bagaimana? Tertarik
mengunjungi museum ini? Lumayanlah untuk menambah wawasan seputar sejarah Bali.
(*)
6 comments
Baru tahu loh filosofi di balik anak tangga, tiang agung dan pintu utama yang menyimbolkan hari kemerdekaan RI. Dulu pernah ke sana tapi bareng tamu jadi kurang menikmati setiap diorama dan desain museumnya. Nice share, jadi kepingin ngulang ke sana lagi ^^
ReplyDeleteWah, makasih Kak Halim Santoso. Saya juga baru tahu filosofi itu dari pemandu kami waktu itu. Hehehe.
DeleteKarena dibangun di daerah yang mayoritas Hindu, jadi bentuk bangunannya unik begitu ya, khas dan cantik.
ReplyDeleteBaru pertama kali blogwalking ke sini, salam kenal Mas :)
Salam kenal juga, Mas Rifqi. Senang rasanya dikunjungi travel blogger senior. Makasih ya.
DeleteLho, aku malah kelewatan main kesini XD seringnya cuma nongkrong di luar monumen saja, karena ada banyak tempat makan di dekat sini. ternyata bisa dimasuki juga toh :D
ReplyDeleteIya, Kak Fahmi, ini malah destinasi yg sering dikunjungi rombongan sekolah dari Jawa. Selinganlah di antara objek alam, biar ada objek wisata edukatifnya. :) Btw, saya malah penasaran tempat makan di sekat sini. :D
Delete