DEMAM BUKIT JAMUR GRESIK
21:57:00
Bukit Jamur. Sejak sekitar empat
bulan lalu, nama bukit di Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa
Timur, ini melambung setelah foto-fotonya tersebar di media sosial. Foto-foto
itu mengundang pengunjung dari beberapa kota untuk datang dan menyaksikan dengan
mata kepala sendiri keunikannya. Mereka yang tinggal di dekat dengan objek ini
pun baru tersadar bahwa ada fenomena alam yang unik di sekitar mereka. Dan,
jadilah Bukit Jamur sebagai lokasi wisata dadakan dengan jumlah pengunjung yang
tidak bisa dibilang sedikit.
Bukit Jamur memang unik. Sesuai
namanya, di bukit ini terdapat batu-batu besar berbentuk jamur. Bukan hanya
satu atau dua, melainkan puluhan batu, beragam ukuran, tersebar di satu areal.
Bebatuan ini benar-benar alami, bukan buatan. Kabarnya, batu-batu ini semula
terpendam di bukit kapur yang telah lama menjadi lokasi penambangan kapur ini. Eksplorasi
terus-menerus kemudian menyebabkan batu-batu ini terlihat.
Bukit Jamur dan langit biru |
Jadi spot foto |
Lokasi Bukit Jamur sangat mudah
diakses, baik dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Dari Kota Gresik, jaraknya
sekitar 20 km ke arah Pantura, tersedia mikrolet jurusan Gresik-Dukun. Dari Terminal
Osowilangun Surabaya, Anda bisa naik bus jurusan Surabaya-Paciran. Tak perlu
khawatir tersesat. Sepertinya, hampir semua orang Gresik kini tahu lokasi wisata
baru ini. Hehe.
Lahan Bukit Jamur ternyata milik
pribadi seorang pengusaha. Banyaknya pengunjung kemudian direspons oleh si pemilik
lahan dengan cara bekerja sama dengan pemerintah desa setempat. Agar proses penambangan
tak terganggu, bukit ini dibuka untuk umum hanya pada hari Minggu, mulai pukul
06.00-17.00. Setiap kendaraan dikenakan biaya masuk Rp 3.000 untuk sepeda motor
dan Rp 5.000 untuk mobil. Jadi, siap-siap berbagi spot dengan banyak pengunjung
jika ingin berfoto di sini. Hehe.
Panas? Iya! |
Pengunjung segala usia |
Bukit Jamur dari jauh |
Aku dan Bukit Jamur |
Pertanyaan saya, apakah Bukit Jamur ini akan bertahan di antara gempuran eksplorasi? Menurut saya, potensi wisata ini patut dipertahankan. Tak dipungkiri, bukit ini telah menjadi wahana rekreasi murah meriah bagi para pengunjungnya. Tapi ingat, para pengunjung juga harus turut bertanggung jawab menjaga kelestarian dan kebersihannya. Minimal, jangan buang sampah sembarangan. Setuju? (*)
12 comments
wah...berarti gresik semakin banyak tempat wisata ya Mas...pengen pulang Surabaya masih belum sempat, siapa tahu bisa sempatin ke sini juga, sekalian jalan...
ReplyDeleteKoko sih, sibuk jalan2 mulu. Hehehe. Kampung halaman aja dilupain. ✌✌✌
DeleteWainiii.... kemarin habis lihat di acara jalan-jalan yang ditayangin salah satu stasiun televisi, dan ngiler parah hehehe. Jadi mupeng ke Gresik nih. Oh iya, baru tahu kalau di kawasan tersebut masih difungsikan sebagai tambang sehingga dibuka untuk umum hanya hari Minggu. Nice share, mas Edy ^^
ReplyDeleteWaah, terima kasih sudah mampir mas. Iya, memang hanya dibuka untuk umum hari Minggu. Selamat berpetualang. Jangan sampai hilang. Hehehe.
DeleteMampir ke Mas Halim trus ke Mas Edy.. Hasilnya saya bener2 pengen jadi kekinian.. Buruan kesini ah siapa tahu hari senin harga tiket masuknya naik.. :(
DeleteHahaha, kaya apartemen aja Mas Agung, Senin harga naik. Ayo Mas ke sini, sekarang mungkin mulai berkurang pengunjungnya, jadi lebih bebas milih spot foto. :-)
DeleteGresik keren ya, semoga wisata ini bisa terjaga dan tetap dipertahankan :)
ReplyDeleteAmiiin. Iya, Mas Arie, saya juga berharap bukit ini dilestarikan. Kabarnya malah bakal dikelola lebih baik untuk mengangkat sektor pariwisata Gresik.
Deletewah, tempat ini lucu juga. kapan ya, ke Gresik lagi....
ReplyDeleteudah lama nggak mampir kota itu..
Oh, Kak Indri pernah ke Gresik. Kalau ke sana lagi, mampir ke sini, Kak. :-)
DeleteTempatnya memang instagrammable dan tongsisable ya. Kalau di Bandung juga lagi booming Stone Garden. Sama sik, bebatuan juga, tapi yang ini batu-batu karst.
ReplyDeleteIya, Kak Nugie, tapi yg ini dijamin aman, ga membahayakan nyawa. Hehehe.
Delete