GUMUK PASIR BERHADIAH SUNSET PARANGKUSUMO
13:21:00
Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta memang benar-benar daerah istimewa. Bukan hanya potensi wisata yang
bertebaran di lima kabupatennya. Tak jarang lokasi wisata itu berdekatan. Pantai
Parangtritis di Kabupaten Bantul, misalnya, berdekatan dengan Bukit
Parangendog, Pantai Parangkusumo, Pantai Depok, dan Gumuk Pasir. Saat ada
kesempatan ke Bantul, saya pun ingin membunuh rasa penasaran dengan mengunjungi
objek-objek tersebut.
Setelah “mendaki” Bukit Parangendog dan menikmati view Pantai
Parangtritis, saya mendatangi Gumuk Pasir. Jaraknya kira-kira 2 km dari Pantai
Parangtritis atau 30 menit perjalanan. Tidak ada tiket masuk, cukup bayar
ongkos parkir. Penjaga parkir sekaligus pemilik warung di depan Gumuk Pasir.
Begitu sampai, memang kita langsung bisa melihat hamparan pasir yang dikelilingi
perbukitan. Di sejumlah titik, tumbuh pohon cemara udang dan pandan pantai.
Dikelilingi perbukitan |
Semua terlihat kecil |
Dalam bahasa Jawa, gumuk berarti gundukan. Namun, karena
sangat luas, maka gundukan pasir itu juga disebut padang pasir. Kabarnya, Gumuk
Pasir merupakan kumpulan material yang berasal dari abu vulkanik Gunung Merapi
dan Gunung Merbabu yang terbawa arus Sungai Opak, Sungai Progo, dan
sungai-sungai lainnya hingga sampai Pantai Parangtritis. Material vulkanik yang
terkikis dan terbawa angin secara terus-menerus selama puluhan tahun itulah
yang menyebabkan gundukan pasir semakin meluas di daratan sepanjang Pantai
Parangtritis dan Pantai Depok.
Tekstur bekas hembusan angin |
Masih ada kehidupan |
Lokasi ini makin populer setelah
dijadikan lokasi syuting video klip Agnez Mo “Godai Aku”, Letto “Memiliki
Kehilangan”, dan beberapa adegan film Perempuan
Berkalung Sorban. Selain itu, lokasi ini juga kerap dijadikan setting foto
prewedding. Untuk kebutuhan foto, pengunjung bisa menyewa kambing, kuda,
sepeda, dan kain. Kambing? Iya, kambing. Kata ibu penjaga parkir, kambing juga sering
disewa untuk properti pemotretan.
Hamparan pasir |
Menjelang sunset |
Oya, ada cara seru lain untuk
menikmati Gumuk Pasir. Pengunjung bisa bermain sky pasir atau sand boarding. Papan seluncurnya bisa
disewa dari si ibu penjaga parkir. Medan untuk bermain sand boarding cukup tinggi, sekitar 20 meter. Lumayan serulah kalau
pengunjung datang beramai-ramai.
Sand boarding |
Sayangnya, saya kurang beruntung.
Beberapa jam sebelum saya datang, Gumuk Pasir diguyur hujan. Akibatnya, saya
tidak menemukan sensasi padang pasir di sini. Tekstur bergelombang dan warna pasir
yang saya ingin lihat pun tak begitu tampak. Tetapi, rasa penasaran saya sudah
hilang. Itu lumayan melegakan. Hehehe. Saya bisa melihat sendiri lautan pasir
sepanjang 2 kilometer ini dengan mata kepala sendiri.
Sunset 1 |
Sunset 2 |
Sunset 3 |
Panorama sunset |
Nah, yang membuat saya lebih terhibur,
begitu keluar dari lokasi Gumuk Pasir dan melanjutkan perjalanan ke penginapan,
saya disuguhi sunset di Pantai
Parangkusumo. Tanpa pikir panjang, saya langsung parkir kendaraan dan
mengabadikan momen itu. (*)
7 comments
wah keren nih :D
ReplyDeletehttp://cafevixion.blogspot.com/2015/03/pesona-air-terjun-kedung-kandang.html
Makasih, Mas Hanif. Blog mas keren juga :D
DeletePengen kesini pengen nikmatin sunset, pengen prewed juga.. Sayang sekali saya masih Jomblo,, haaah..
ReplyDeleteSaya doakan Mas Agung ketemu jodoh yg cocok dulu, terus kesampaian prewed pas sunset di sini hehehe. Amiiin!
Deletenginepnya dimana? klo villa alcheringa deket ga sama gumuk pasir parangkusumo?
ReplyDeletenginepnya dimana? klo villa alcheringa deket ga sama gumuk pasir parangkusumo? #persiapan long weekend :D
ReplyDeleteWah, maaf Li Partic. Saya kurang tahu soal penginapan di sekitar Gumuk Pasir. Waktu itu, saya menginap di sekitar Jl Malioboro.
Delete